Memiliki gangguan radang usus bisa membuat kondisi tubuh di waktu puasa menjagi kurang fit. Usus merupakan organ penting yang berguna untuk menyerap sari dan nutrisi yang pada akhirnya disebarkan ke seluruh tubuh. Jika usus mengalami masalah, maka usus juga akan mengalami inflamasi atau peradangan. Lalu bagaimana hal yang bisa dilakukan jika penderitanya ingin melakukan puasa? Yuk kenali lebih dalam apa saja tips menjalankan puasa bagi penderita radang usus.
Sponsor: kezia skin expert
Radang usus umumnya terbagi menjadi dua jenis yakni kolitis ulseratif dan Crohn yakni salah satu penyakit usus akibat peradangan. Kedua jenis penyakit ini bisanya menyebabkan peradangan kronis pada usus terutama bagian gastrointestinal atau alat sistem pencernaan. Radang usus dapat terjadi akibat munculnya reaksi yang dalah dari sistem kekebalan tubuh pada jaringan pencernaan normal. Terkait boleh tidaknya pasien radang usus berpuasa maka lebih baik konsultasikan lebih dahulu tentang penyakit pada dokter.
Salah satu alasan mengapa radang usus dapat terjadi yakni akibat pola makanan yang tidak baik sehingga meningkatkan risiko radang usus. Bagi Anda yang belum paham, pada dasarnya radang ini bersfat jangka panjang dengan gejala umum yang menyertai juga bisa menghilang beberapa waktu. Jika radang sudah parah, maka semua itu tergantung pada peradangan yang telah terjadi. Artinya, semakin meradang, semakin parah radang usus terjadi. Jadi perlu waspada sebab usus yang meradang akut bisa mengganggu metabolisme tubuh.
Gejala radang usus yang sering terjadi:
Gejala radang usus tiap pasien tidaklah sama namun berbeda-beda. Beberapa pasien kemungkinan akan mengalami rasa mual dan akhirnya muntah. Gejala lainnya berupa anemia hingga demam tinggi sehingga membuat pasien merasakan sakit. Kondisi ini bisa terjadi cukup lama dan bisa menghilang lalu kambul lagi dari gejalanya yang ringan menjadi lebih parah. Menurut penelitian medis, hingga saat ini radang usus blum juga diketahui apa penyebabnya. Namun kemungkinan akibat pola makan dan tingkat stress yang tingga adalah pemicu utama risiko radang usus. Meski pada akhirnya dua faktor tersebut bukan jadi penyebab utama.
Pendapat lain menyebut jika malfungsi atau ketidak mampuan fungsi sistem kekebalan tubuh adalah penyebab utama peradangan. Namun pernyataan itu juga masih belum diketahui apa penyebab menurunnya sistem imun tubuh tersebut. Selain itu, aktor keturunan juga diduga berperan dalam munculnya radang usus dimana risikonya jauh lebih tinggi.
Aturan aman puasa saat radang usus:
Meski pasien mengalami radang usus bukan berarti tidak bisa memanfaatkan waktu untuk menjalankan puasa. Ada hal penting harus diperhatikan bagi Anda yang ingin berbuasa. Berikut hal penting wajib diperhatikan bagi penderita radang usus agar puasa tetap lancar.
1. Perhatikan pola makan saat sahur dan berbuka puasa
Pasien radang usus lebih dianjurkan makan dengan porsi kecil namun sering. Alasannya yakni agar pasien bisa memastikan asupan makanan yang ia konsumsi nantinya tidak membbani kerja usus. Aturan ini sangat penting mengingat usus yang meradang membuat kinerjanya jadi lebih lama dan lemah. Pilih juga jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi dengan prinsip pola makan di waktu yakni memilih makanan rendah serat seperti sayuran hijau, agar agar, kentang, jagung, brokoli dan asparagus. Konsumsi pula makanan berserat rendah seperti buah apel, pisang, pir, pepaya. Pilih pula sumber makanan yang mengandung rendah lemak misalnya menghindari produk santan, jeroan, biji-bijian dan kacang-kacangan. Lebih utama tidak makan makanan pedas dan kurangi makanan yang bersifat asam.
2. Perbanyak konsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik
Seperti kita ketahui, makanan atau minuman yang mengandung probiotik sangat baik untuk menjaga kesehatan usus dari serangan bakteri jahat. Justru mengkonsumsi probiotik dapat tingkatkan jumlah bakteri baik yang menguntungkan pencernaan. Pasien radang usus sangat dianjurkan memilih probiotik guna membantu memulihkan keadaan bakteri baik dalam saluran pencernaan sekaligus tingkatkan fungsi pencernaan dan sistem pengolahan dan penyerapan saluran pencernaan jadi lebih baik.
Pilih makanan yang kaya probiotik seperti yogurt, susu kefir, produk kedelai seperti tempe dan tahu atau teh kombucha. Anda bisa menggunakan makanan dan minumam ini untuk menu sahur dan berbuka. Agar sistem pencernaan lebih baik, tambahkan pula suplemen probiotik yang mengandung organisme L. acidophilus dan L. bifidus. Kedua unsur ini mampu memperbaiki dan menjaga kesehatan pencernaan.
3. Cukupi kebutuhan vitamin D
Bagi pasien radang usus dianjurkan mengkonsumsi makanan tinggi vitamin D. Menurut penelitian dari Universitas McGill dan Universitas Montreal, kurangnya asupan vitamin D dalam tubuh menjadi salah satu penyebab utama gangguan Crohn atau radang usus. Dari hasil penelitian tersebut diyakini bahwa vitamin D memiliki peran dalam mengatur respon tubuh terhadap kekebalan dan sistem imun serta mampu meredakan peradangan Crohn. Untuk bisa mendapatkan sumber terbaik vitamin D bisa dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk membantu mengaktifkan produksi vitamin D. Tambahkan pula sumber makanan kaya vitamin D seperti susu, hati sapi, kuning telur, sarden, salmon, udang, atau ikan kod. Bila perlu tambahkan pula suplemen vitamin D jika perlu konsultasikan lebih dahulu pada dokter tentang suplemen yang akan Anda minum.