Tips & Trik Parent

Tips Mengatasi Anak Berbicara Kasar

Tak jarang menemukan anak yang berkata kasar meskipun hanya sekali dua kali saja. Tentu saja ini bisa menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan bagi sebagian orang tua. Pasti tidak ingin membuat anak terlalu sering mengatakan perkataan yang kotor dan bisa saja menjadi hal yang menjadi kebiasaan yang tentunya sangat kurang menguntunkan bagi anak. Tak jarang juga anak-anak yang baru saja mendapatkan kosa kata baru sekalipun itu merupakan kata-kata kotor diucapkan dengan bebas karena memang mereka sebenarnya belum tau dan belum paham tentang arti dari kata-kata tersebut.

Sponsored by: dr rochelle skin expert

anak-berbicara-kasar

Sehingga mama, sebenarnya hal ini tidak mutlak menjadi kesalahan anak dan bukan berarti menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Anak memang dalam masa mengeksplorasi kosa kata yang mereka miliki, jika memang ia mendengar atau mengetahui kosakata yang baru mereka pasti akan iseng-iseng untuk mencobanya dan mencoba mengucapkannya. Ketika ia mengucapkannya yang ingin dia cari adalah perhatian yang diberikan oleh Anda kepada anak. Saat mereka mengucapkan kata-kata kasar dan mendapatkan ekspresi ‘kaget’, hal ini akan membuat mereka merasa senang dan bahkann bangga. Hal ini sebenarnya bisa untuk mama redam dan tidak menjadi kebiasaan buruk bagi anak dengan melakukan tips mengatasi Anak berbicara kasar berikut ini.

1. Tetap Tenang

Kebanyakan mama akan langsung panic, shock dan juga kaget ketika pertama kali mendengarkan buah hati berbicara dengan kasar ataupun mengeluarkan kata-kata yang kotor. Lumrah kok mam dan tentu saja reaksi ini sangat wajar. Namun sebenarnya yang harus mama lakukan ketika mendengarkan buah hati berbicara kasar atau mengeluarkan perkataan yang kotor mama harus sebisa mungkin untuk tetap tenang dan bisa mengendalikan diri dengan baik. Tarik nafas dalam-dalam dan jaga reaksi wajah dan sikap tetap tenang. Mama juga harus sebisa mungkin untuk mengeluarkan nada suara yang tidak membentak ataupun tidak kaget. Sebab mama, seperti yang sudah dikatakan diatas, jika mama malah justru terlihat panic dan heboh, justru anak malah akan senang dengan reaksi mama dan akan terus mengulanginya.

2. Abaikan

Jikapun hanya mama yang mendengarkan perkataan tersebut dan hanya terjadi sekali cobalah untuk mengabaikannya. Mama tidak boleh untuk meneriaki ataupun membentak balik dan memarahinya. Dengan mengabaikan , mama menunjukan reaksi yang tidak senang dan menjadi bentuk ketidak setujuan akan apa yang dilakukan oleh anak. Ketika melihat hal ini tentunya akan membuat anak tidak lagi menarik perhatian mama dengan menggunakan cara ini.

3. Menanyakan Artinya

Jangan marah, jangan berteriak tapi justru dekati anak dan tanyaka dengan lembut apa arti dari perkataan itu. Tanyakan dengan tenang dan beri pendekatan khusus supaya ia bisa mengatakan dengan lebih tenang. Mama juga bisa menanyakan apa yang ia inginkan dan kenapa ia berkata kasar. Dengan cara ini ia akan mendapatkan reaksi yang membuat ia merasa didekati dan bukan reaksi kaget. Sekali lagi, jangan pernah memberikan reaksi kaget saat anak melontarkan kata-kata yang kasar.

4. Tunjukan Perasan Empati

Mungkin saja ia merasa kesal dan ingin mendapatkan perhatian dari mama hanya dengan menggunakan cara yang salah yaitu dengan berteriak atau mengatakan kata-kata yang kasar. Ketika hal ini terjadi cobalah untuk mendekati anak dan tanyakan apa yang ia inginkan dan apa yang dia mau. Mama bisa menanyakan “Kamu sedang kesal ya nak?” atau “kamu kenapa nak?” dan cobalah untuk mencari solusi dan menyelesaikan konflik yang ia alami. Cara ini jauh lebih baik jika dibandingkan harus membentak, sebab jika anda pun menyelesiakan dengan membentak justru akan menjadi kode “mengiyakan” jika berkata kasar itu hal yang lumrah.

5. Ungkapkan Keberatan Anda

Cara yang sedikit lebih tegas untuk membuat anak tidak lagi mengulanginya adalah dengan mengatakan rasa keberatan akan perbuatan atau perkataan yang ia lontarkan. Mama bisa saja mengucapkan kalimat seperti “Mama paham kalau kamu marah, tapi gak boleh kaya gitu” atau “Mama tau adek kesal, tapi gak boleh mengatakan hal itu”. Setelah memberikan dan menjelaskan keberatan, anda juga bisa memberikan contoh bagaimana seharunya berbahasa yang baik dan bagaimana berbahasa yang ramah. Mama juga bisa mecontohkan bagaimana seharusnya untuk berkata pada anak. Hal ini akan lebih ia terima dan akan membuat ia cukup sekali saja berkata kasar.

6. Berikan Hukuman

Jelas, jika anak sudah berulang kali menggunakan kata yang kasar mama harus bertindak dengan memberinya konsekuensi. Tidak apa-apa kok asalkan dengan konsekuensi yang juga ia bisa terima dan benar-benar membuatnya ia menajdi jera. Misalnya saja jika ia berkata kasar atau berkata kotor mama akan mengurangi waktunya untuk bermain game atau mengambil uang jajannya. Hal ini pasti akan menjadi rem untuk si kecil dan membuatnya tak lagi mengulanginya. Mama juga harus menyiapkan hadiah sebagai apresiasi jika ia sudah mengurangi kata-kata kasar yang ia lontarkan, misalnya member pelukan, pujian, tambahan waktu bermain, memberikan cokelat atuapun lainnya.

Berbicara kasar pada anak-anak memang menjadi salah satu hal yang sangat mengkhawatirkan bagi anak, oleh karena itu mama memerlukan tips dan trik khusus supaya bisa membuat anak tidak lagi berkata kotor ataupun berbicara kasar. Bukan harus memarahinya habis-habisan mama, tetapi dengan melakukan tindakan yang tepat seperti diatas dijamin si kecil gak lagi deh berbicara kasar ataupun berbicara dengan kata-kata yang kotor.

Baca juga: 6 Tips Mengatasi bayi Sakit Pilek dan Batuk

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });