Entertaiment

Ternyata Ada Film Remake yang Tidak Sukses di Pasaran

Ada beberapa film yang diproduksi ulang atau film remake yang tidak sukses di pasaran. Tidak berhasil seperti film terdahulunya. Rupanya ada kalanya film remake menjadi gagal menembus industri perfilman. Biasanya sih film remake mengangkat cerita yang sama. Hanya saja ada sedikit sentuhan penyegaran terutama mengenai pemain di dalamnya.

film remake yang tidak sukses di pasaran

Sponsor: perawatan wajah

Tak dapat dihitung jumlah film remake yang tidak sukses. Padahal mereka mengadaptasi dari film terkenal. Bahkan parahnya beberapa judul film remake ini  dinilai telah merusak citra film pertamanya. Yang dulunya tersusun indah dari segi alur cerita menjadi tidak karuan. Apa saja itu?

  1. Planet Of The Apes Tahun 2001

Sebelum dibuat dengan versi yang lebih baru lagi bersama James Franco, film Planet of The Apes sudah diproduksi ulang dengan salah satu bintangnya, ialah Mark Wahlberg. Lalu apa yang menjadikan film ini? Yang membikan menjadi tidak menarik adalah alur cerita yang berubah dari film aslinya. Pun film produksi tahun 2001 ini lebih menekankan perselisihan antara ras manusia dan ras kera.

  1. Clash Of The Titans Tahun 2010

Versi asli Clash of The Titans dibuat pada tahun era 70-an. Pembuatannya perlu waktu lama hingga remake film ini ada. Namun sedihnya banyak dari para kritikus film yang menilai versi baru tak masuk akal. Plot yang beda menjadi sasaran kritik dari film yang dibintangi oleh Sam Worthington tersebut. Versi awal pertarungan dengan hewan sudah terlihat aneh, apalagi versi terbaru yang lebih banyak bersinggungan dengan atheisme.

  1. The Karate Kids Tahun 2010

Jauh sebelum Jackie Chan berperan sebagai guru silat dalam film The Karate Kids, Pat Morita rupanya sudah lebih dulu bermain dalam film ini. Namun bukan akting Jackie Chan yang menjadi sasaran kritik, tapi mengenai pemilihan lokasi syuting yang dianggap berlebihan. Menurut versi aslinya semua cerita berkisah di negeri Paman Sam, sementara versi baru berlatar belakang di negeri China.

  1. Arthur Tahun 2011

Di versi awalnya film Arthur lebih menawarkan genre komedi romantis. Yang dianggap memicu kegagalan dari remake film ini yakni pemilihan Russel Brand sebagai pemeran Arthur. Di samping kritik dialamatkan ke talent actor, tak ketinggalan Russel Brand ikut dikritik habis-habisan. Belum lagi dianggap sebagai orang yang terlahir bukan untuk menjadi aktor Hollywood.

  1. Conan The Barbarian Tahun 2011

Sebetulnya tidak ada yang salah dengan Jason Momoa dalam film Conan the Barbarian. Tetapi banyak penggemar film menganggap bahwa karakter pembawaan Jason Momoa tidak layak berperan sebagai Conan. Sebab sebelumnya Conan yang pertama muncul diperankan oleh Arnold Schwazeneger. Di samping itu, ide cerita juga tidak mengisahkan Conan sebagai pemberontak sebagaimana cerita aslinya. Akibat kegagalan yang dialami film ini sampai mendapat rating 5.2 dari 10 dari situs rating film IMDB.

Ternyata tidak sedikit film remake yang berakhir dengan kegagalan. Ada kekecewaan dari penonton. Tentu ada banyak faktor yang menjadi penyebab film remake sepi peminat, di antaranya adalah kesinambungan cerita, dan pemilihan actor. Bahkan penentuan lokasi pun bisa punya pengaruh terhadap film remake. Jadi sebagai penonton netral dan penikmat film, mengapresiasi dengan cara menonton sebetulnya sudah lebih cukup.

Memang sebagai penonton apalagi pecinta film kelas berat punya standart-standart tertentu dalam menilai sebuah film. Bisa dari segi ide cerita, alur, toko, latar, backsound, kualitas pengambilan sudut gambar, dan masih banyak lagi. Makanya film yang sukses di awal, ketika dibuat dengan versi baru belum tentu mengikuti jejak kesuksesan berikutnya.

Karena pula apabila film sudah melegenda, di mana tokoh sudah melekat di hati penonton, jika diganti pemain filmnya akan terasa aneh. Tidak seperti yang dulu. Alasan kedua yakni ide cerita yang diubah. Mau tidak mau ide cerita menjadi sangat penting  dalam sebuah film. Kesuksesan film bisa didulang dari kejeniusan memilih ide cerita. Semakin unik ide cerita, semakin banyak disukai.

Untuk film versi lama bisa saja ide ceritanya sudah menjadi juara di hati penonton. Artinya mereka suka karena ide ceritanya. Dan ketika diubah, pasti penonton merasa kecewa. Terlebih kalau ide ceritanya tidak menarik. Untuk itu bila ingin me-remake film berhati-hati dalam memutuskan apakah ide cerita diganti atau tetap. Kalau diganti, mau diganti sebagian atau keseluruhan. Dan tema apa yang pas, yang ini mampu mengalahkan film versi pertama. Tentu ini bukan hal gampang. Diperlukan berbagai riset ke penonton supaya tahu apa keinginan mereka.

Makanya para sutradara berpikir dua kali bila ingin me-remake film tertentu. Apalagi jikalau film pertama sangat sukses di pasaran. Barangkali berbeda dengan me-remake film yang sebelumnya tidak begitu sukses. Artinya punya peluang lebih untuk mengganti ide cerita, alurnya, ending-nya, tokohnya, dan latarnya. Dengan dikonsepkan secara matang, peluang sukses kian besar.

Namun masih banyak juga, kok film remake yang berhasil menarik perhatian penonton. Sukses di pasaran. Tapi itu ada bermacam faktor yang berperan. Sudah pasti pemilihan ide cerita, alur, dan kawan-kawan amat berhati-hati.

Bagaimanapun penonton memiliki hak penuh untuk menilai. Mudah, bukan?

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });