Makanan Kesehatan

Sayur Asparagus Mencegah Sakit Jantung

Asparagus merupakan jenis tanaman yang telah lama digunakan sebagai bahan makanan. Asparagus menjadi salah satu sayuran dengan batang muda yang ketika diolah menjadi makanan akan menghasilkan rasa sedap yang nikmat. Asparagus memiliki sifat diuretik dimana sifat ini berkhasiat sebagai pelancar saluran urin dan memperbaiki kinerja ginjal. Selain itu, manfaat sayur asparagus mencegah sakit jantung juga sudah banyak dibuktikan karena asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati juga tanpa kolesterol sehingga baik untuk kesehatan jantung.

Sayur Asparagus Mencegah Sakit Jantung

Sponsor: dr rochelle skin expert

Tanaman hijau asparagus mengandung kalori yang sangat rendah, tanpa lemak, serta sedikit natrium. Dibalik khasiatnya yang baik untuk jantung, batang asparagus yang kaya zat hijau juga menjadi sumber rutin, yakni senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler. Di belahan bumi bagian utara, tanaman asparagus banyak ditanam  terutama di Amerika Utara. Dari sanalah asparagus mulai menyebar dan ditanaman untuk dijadikan olahan sup modern yang nikmat.

Penggunaan asparagus untuk kuliner:

Bagian tanaman asparagus yang sering diolah untuk dijadikan sayuran yaitu bagian rebungnya. Untuk bisa dinikmati, hanya bagian rebung yang besar dan berwarna putih saja yang diambil. Bagian tersebut memiliki karakter yang lunak dan padat. Selain diolah dalam bentuk sup, asparagus paling sering disajikan sebagai sayuran segar hingga makanan dalam kaleng. Sementara untuk pengolahannya tergantung kesukaan orang yang mengkonsumsinya. Asparagus yang telah diolah akan menghasilkan rasa halus dan dapat dijadikan lalapan atau makanan mentah. Sebagian negara mengolahnya untuk dipanggang atau dibakar dan ada juga yang digunakan untuk bahan untuk acar dan resep salad. Tunas muda tanaman asparagus sangat nikmat dihidangkan sebagai menu pembuka dalam berbagai cara.

Asparagus belum begitu populer di lidah masyarakat Indonesia. Tetapi mengingat manfaatnya yang sangat besar, kini tanaman asparagus mulai banyak dikembangkan untuk dijadikan peluang usaha pertanian. Sifat terapeutik pada asparagus sering digunakan dan memiliki hampir 300 spesies di dunia. Selain dibudidaya untuk dimanfaatkan daun dan batangnya, bagian lain yang mengambil peran sebagai obat adalah akarnya yang sejak lama dipakai untuk obat  tradisional India (Ayurveda) dan herbal alami untuk pengobatan ilmiah di bidang kedokteran.

Kandungan gizi tanaman asparagus:

Asparagus biasanya dikenal umum dengan warna putih, hijau dan ungu. Asparagus yang berwarna putih karena kurang sinar matahari sehingga menghasilkan pigmen warna hijau atau klorofil. Asparagus ungu sarat dengan phtyochemicals dan anthocyanin, yaitu zat yang memberikan warna untuk sayuran dan dikenal memiliki manfaat baik untuk kesehatan. Gizi asparagus yang baik mengandung rendah kalori, dan sodium. Asparadus adalah sumber terbaik vitamin B6, kalsium, magnesium dan seng. Asparagus bisa diolah sebagai lalapan karena kaya sumber serat alami, protein, vitamin A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B-6, C, E, dan K, asam folat, zat besi, fosfor, magnesium, mangan, seng, selenium, potasium, hingga asam amino asparagina yang berasal dari daun asparagus.

Manfaat sayur asparagus untuk mencegah gangguan jantung:

Asparagus yang telah diolah dan dikonsumsi menjadi sumber melimpah vitamin B. Vitamin B sangat bertanggung jawab untuk metabolisme pati dan membantu menjaga kadar gula dalam darah tetap normal. Fungsi vitamin B dalam asparagus lainnya bisa membantu menjaga homosistein yang sering memproduksi darah sebagai pengganti asam amino (metionin) ketika rusak dalam tubuh. Terdapatnya kandungan vitamin B terutama folat, B6 dan B12, begitu penting mengubah homosistein menjadi sistein. Hasil akhirnya akan dikonversi ke metionin, dan defisiensi vitamin B dalam tubuh akan meningkatkan kadar homosistein darah. Oleh sebab itu, asparagus dapat membantu menurunkan tingkat homosistein sehingga menekan timbulnya ancaman penyakit serius. Misalnya ancaman kerusakan pembuluh darah, trombosis vena, dan mencegah terjadinya pembekuan darah yang akhirnya mampu menghindarkan diri dari gangguan jantung. Asparagus juga mencegah serangan jantung mendadak pada penderita penyakit jantung koroner.m. Serangan jantung bisa disebabkan karena kerusakan di pembuluh darah akibat homosistein. Jika pembuluh darah rusak maka asupan oksigen pun akan berkurang sehingga pemicu utama serangan jantung.

Manfaat lain sayur asparagus:

1. Memperlancar pencernaan. Asparagus mengandung inulin nutrisi ( karbohidray kompleks) yang dikenal sebagai prebiotik yang tidak bisa dicerna sebelum ke usus besar, menjadi makanan bakteri Lactobacilli, sehingga membantu meningkatkan penyerapan nutrisi,  dan mengurangi risiko kanker perut. Asparagus adalah penyedia kaya serat yang memiliki sifat pencahar sehingga dapat memperlancar saluran pencernaan anti perut kembung dan sembelit. Bila pencernaan sehat, maka serat yang diserap oleh sistem pencernaan akan sangat membantu dalam menurunkan kadar kolesterol. Bahkan penelitian telah menunjukkan bila asparagus begitu efektif sebagai obat modern untuk pengobatan dispepsia.

2. Mencegah kolesterol dalam darah. Adanya studi yang mendukung fakta bila antioksidan pada asparagus berpotensi sebagai obat stres oksidatif, gangguan hiperlipidemia dan hiper kolestrol. Dimana gangguan itu ditunjukkan dengan adanya lemak/kolesterol dalam tubuh yang selanjutnya dapat menimbulkan ancaman besar bagi kondisi yang fatal yakni penyakit jantung dan aterosklerosis.

3. Bersifat anti-tumor. Jenis asparagus racemosus (liar) ternyata mengandung fitonutrien atau dikenal sebagai saponin, dimana zat ini memiliki sifat anti kanker dan inflamasi. Asparagus juga membantu efisiensi pencegahan kemo, mengangkat Seiring dengan efisiensi pencegahan kemo, asparagus juga membantu dalam mengangkat tingkat glutathione, antioksidan dan zat detoksifikasi yang berperan utama pencegah berbagai penyakit seperti HIV, AIDS, cystic fibrosis, Alzheimer, kanker, diabetes, anemia dan pastinya pencegah gangguan jantung.

Cara menyiapkan asparagus:

1. Pilih batang asparagus yang tebal atau tipis, bila Anda memilih batang  yang tipis maka akan cepat matang, renyah dan lunak. Pastikan memilih asparagus segar, hijau, dan tidak layu saat membelinya di pasar.

2. Cuci asparagus segar hingga bersih dengan air mengalir. Setelah itu potong bagian batang paling bawah yang keras dan berkayu dengan cara bengkokkan perlahan hingga merasakan bagian yang keras, lalu buang bagian ujung asparagus yang berwarna putih.

3. Untuk proses memasak Anda bisa merebus singkat, mengukus atau menumis. Bila Anda merebuanya, gunakan air dan 2 sendok teh garam lalu masukkan ke dalam air dan biarkan matang selama kurang lebih 3 menit. Bila mengukus, bisa dilakukan selama 5-7 menit, hingga warnanya menjadi hijau cerah tetapi renyah. Bila menumis bisa dengan irisan menyerong ukuran 2,5-5 cm, tambahkan minyak/mentega 1 sendok makan minyak goreng dan panaskan dengan api sedang. Sementara yang ingin memanggang, bisa taruh dalam oven, tambahkan minyak zaitun lalu panggang selama 12 menit, hingga warna hijau cerah dan sedikit cokelat dan jangan sampai gosong.

Efek samping Asparagus:

Meski asparagus menawarkan banyak manfaat besar bagi kesehatan, tetapi tanaman ini memiliki beberapa efek samping diantaranya:

1. Menghasilkan gas. Asparagus mengandung karbohidrat (rafinosa), dimana gula kompleks pada tubuh manusia membutuhkannya untuk fermentasi. Dan saat karbohidrat tidak diproses, maka tubuh akan memproduksi gas.

2. Mengandung purin. Asparagus mengandung kalsium oksalat dan purin dimana penderita batu ginjal dan kadar asam urat sangat tidak disanankan untuk mengonsumsinya.

3. Reaksi alergi. tanaman ini juga dapat menyebabkan alergi pada orang-orang yang rentan pada reaksi alergi seperti orang yang alergi pada bawang.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });