Manfaat Tanaman

Rebung Ternyata Menyimpan Manfaat Untuk Kesehatan

 Rebung ternyata menyimpan manfaat untuk kesehatan loh. Banyak masyarakat mengira jika rebung adalah tanaman yang sering dijadikan sayuran. Rasa rebung yang renyah saat dikunyak, enak dan segar banyak pula dijadikan isi gorengan seperti lumpia atau sosis roll. Tak terbayang lagi bagaimana lezatnya si rebung jika disajikan lengkap dengan sambal bawang yang menggoda lidah.

Rebung Ternyata Menyimpan Manfaat Untuk Kesehatan

Sponsor: cream pemutih wajah

Namun tunggu dulu, selain rasa nikmatnya yang khas, rebung ternyata memiliki khasiat baik untuk kesehatan. Rebung alias tunas dari bambu muda ini dipilih sebagai bahan makanan karena teksturnya lebih lunak daripada pohon bambu. Untuk bisa menikmati rebung, pertama harus membuang kelopak tunas bambu lali diiris tipis. Sementara untuk bisa dikonsumsi, maka rebung harus direbus atau mengukus dahulu.

Untuk bisa mengolah rebung, harus memanennya jika tinggi bambu mida sudah mencapai 20 cm dengan diameter sekitar 7 cm. Untuk memanennya juga tidak boleh sampai terlambat. Jangan sampai memanen sekitar 2-4  bulan karena saat itu tunas rebung sudah menjadi pohon bambu dan  tentu tidak enak dimakan.

Rebung Ternyata Menyimpan Manfaat Untuk Kesehatan

Manfaat rebung untuk kesehatan:

1. Kalium dalam rebung mengurangi  risiko stroke

Rebung muda mengandung banyak senyawa penting seperti air, protein, thiamin, vitamin A dan C, karbohidrat dan lemak, fosfor hingga zat besi. Setiap 10 gram rebung mengandung sekitar 533  mg atau bisa dikatakan cukup kaya. Seperti diketahui, kalium dengan kadar 400 mg saja dapat membantu metabolisme tubuh dalam  mengontrol tekanan darah sehingga mengurangi risiko stroke dan serangan jantung. Seseorang yang kekurangan zat kalium ini, biasanya mengalami masalah dibagian otot, dimana otot mudah sekali lunak sehingga cukul sulit melakukan aktifitas berat. Dan untuk mencukupi kalium, maka rebunh bisa menjadi alternatif tanaman yang bermanfaat.

2. Kandungan serat rebung bisa mencegah berbagai penyakit

Tak hanya mencegah risiko pada pembulu darah dan jantung, rebung   sangat kaya akan serat pangan yang baik bagi pencernaan. Ada sekitar 2,56  persen pangan dan jauh lebih tinggi ketimbang serat yang terdapat pada sayuran tropis lain  seperti timun yang hanya mengandung 0,61% serat pangan,  sawi sekitar 1,01%, kedelai cuma menyimpan serat sebanyak 1,27%, dan pecay yang hanya memiliki 1,58% serat.

Jika tubuh kekurangan serat, maka bisa mengakibatkan munculnya berbagai gangguan dan memperburuk siklus metabolisme tubuh. Serat yang kurang bisa mengakibatkan tubuh kekurangan berbagai zat lainnya sehingga mengganggu kinerja tubuh. Dalam beberapa penelitian, kekurangan serat bisa mencegah masuknya penyakit seperti penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis, penyakit jantung  koroner, diabetes melitus, hiperkolesterolemia hingga kanker kolon atau kanker pada usus besar.

3. Rebung mengandung karbohidrat kompleks yang sempurna

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa rebung mengandung komponen serat yang baik untuk tubuh. Sementara di dalam serat pangan itu memiliki senyawa lain yang berbentuk karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks bisasanya terdapat didalam dinding sel tanaman termasuk tanaman rebung yang sering dikonsumsi. Meski serat langan ini tidak bisa dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan manusia, tetapi fungsi dari serat ini bisa membantu mencegah masuknya berbagai penyakit dari yang ringan hingga kronis. Baik komponen serat pangan dalam bentuk karbohidrat kompleks ini memiliki gizi yang sangat penting. Sangat miris jika melihat masyarakat kita hanya mengkonsumsi serat sebanyak 10 gram setiap hari. Padahal, kebutuhan paling ideal serat pangan sekitar 30  gram. Jadi, rebung cocok dijadikan solusi bagi Anda yang ingin mendapat manfaat dari serat pangan beserta karbohidrat kompleks yang baik.

4. Rebung rendah kalori dan rendah gula

Rebung sangat baik dikonsumsi untuk mereka yang sedang menjaga berat badan alias diet. Didala. Rebung hanya terkandung sedikit kalori yakni sekitar 20 kalori setial 100 gram rebung. Sementara karbohidrat dalam rebung hanya sebanyak 3-4 gram saja. Hanya ada 0.49 gram lemak jenuh. Dan lemak tak jenuh sangat dibutuhkan untuk mengontrol kadar kolesterol jahat LDL. Artinya boleh dikonsumsi tanpa khawatir takut gemuk. Selain kadar kalori rebung yang rendah, tanaman ini juga memiliki kadar guka yang cukup rendah. Sebanyak 2,5 gram gula setiap 100 gram dan jauh lebih rendah dibanding buah atau tanaman sayur lainnya. Karena itulah rebung masih bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes.

5. Menurunkan resiko kanker

Menurut beberapa studi terhadap tanaman ini, daun rebung mengandung pitosterol berupa flavon dan klorofil. Klorofil mampu mengendalikan sel kanker, sementara fitokimia alami lain dipercaya bisa cegah sel kanker dan mengurangi risiko pengerasan pada dinding arteri. Terdapat senyawa lignan untuk melawan kanker, bakteri, jamur hingga virus. Dan asam fenolik bersifat anti oksidan dan anti-inflamasi. Jadi, sejumlah senyawa ini ditambah vitamin dan mineral sangat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan terhindar dari bahaya dan dampak buruk kanker.

Rebung Ternyata Menyimpan Manfaat Untuk Kesehatan

Efek Samping Rebung

Umumnya, tanaman rebung sudah mengalami proses perebusan sebelum bisa dikonsumsi sehingga bida menimbulkan intoleransi dengan baik saat dikonsumsi meski jaranf dijumpai adanya reaksi alergi. Adanya zat glikosida sianogen, taxiphyllin, dan Alkaloid sianida bisa menghambat sitokrom oksidase, yaitu enzim yang dibutuhkan tubuh untuk respirasi selular. Sementara merebus rebung terlalu matang khusus bambu tertentu justru memiliki konsentrasi tinggi dibanding glikosida. Jadi perlu berhati-hati jika menemukan vasietas rebung bambu ini. Untuk bisa menikmati rebung dengan aman, bisa mencari rebung yang dijual di supermarket atau pasar yang kualitasnya baik. Demikian informasi tentang manfaat rebung. Semoga menambah wawasan baru Anda seputar tanaman berkhasiat.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });