Info Kedokteran

Penyakit Akibat Makan Daging Ayam Yang Belum Matang

Penyakit Akibat Makan Daging Ayam Yang Belum Matang

Mengkonsumsi daging ayam adalah menu lezat yang banyak disenangi orang termasuk masyarakat Indonesia. Banyaknya disajikan menu daging ayam di tempat makan hingga restoran bintang lima membuat sajian yang satu ini tak terkalahkan. Sebut saja ayam goreng khas Amerika seperti fried chiken atau menu sate khas Indonesia yang menggoda.

Sponsor: kezia skin expert

Namun perlu diingat, mengkonsumsi daging ayam harus benar-benar memperhatikan kualitas dan tekstur kematangan. Terutama penikmat sate, pernahkah Anda mengkonsumsi daging yang masih belum matang? Jika pernah, sudah saatnya kini Anda harus berhati-hati terhadap hidangan daging ayam yang masih setengah matang. Pasalnya, daging ayam yang belum matang bisa terkontaminasi oleh berbagai jenis bakteri dan virus. Apa sajakah penyakit akibat makan daging ayam yang belum matang?

Alasan memalan daging ayam haruslah matang tak lain dan tak bukan adalah menyangkut kesehatan. Jika Anda tahu, didalam tubuh ayam terdapat beragam jenis bakteri, parasit dan virus. Ketiga pantogen tersebut bahkan bisa hidup dan bertahan lama meskipun ayam telah mati. Organisme tersebut masih menempel pada inang yang berada di dalam tubuh ayam. Sementara untuk mencegah kontaminasi organisme parasit dalam ayam, maka memasak daging ayam dalam suhu tinggi memang sangat dianjurkan. Setidaknya harus  bersuhu 74 derajat Celsius keatas agar pantogen benar-benar mati. Dengan begitu, daging ayam boleh siap untuk kita konsumsi.

Sementara jika daging ayam yang dikonsumsi masih dalam keadaan mentah atau setengah matang, maka waspadai bahwa ada penyakit yang bisa terjadi. Beberapa penyakit berbahaya diantaranya:

1. Tipes

Tipes atau istilahnya demam tifoid merupakan penyakit paling umum terjadi di masyarakat terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Tipes disebabkan oleh  infeksi bakteri Salmonella typhi yang hidup dan berkembang biak dalam tubuh ayam. Penularan bakteri ke dalam tubuh ternak bisa disebabkan oleh penyebaran bakteri dari unggas yang telah terkontaminasi. Sebagian besar pasien yang terjangkit bakteri ini harus mendapatkan penanganan serius dan wajib dirawat di rumah sakit. Terlebih jika muncul gangguan serius seperti diare, perdarahan, dan gangguan pencernaan akut. Sementara gejala tipes baru diketahui beberapa hari hingga dua minggu setelah mengkonsumsi daging ayam yang terkontaminasi bakteri dan daging belum matang. Gejala paling umum terlihat pada pasien tipes yaitu lemas, demam, mual, atau kehilangan nafsu makan. Karena kondisi inilah bisa menyebabkan pasien mengalami dehidrasi hingga badan kurus.

2. Flu burung

Sudah hampir lebih dari dekade lalu, penyakit flu burung sempat menggegerkan masyarakat Indonesia. Virus yang disebabkan oleh unggas termasuk buruh disebut H5N1. Wabah ini bisa membunuh unggas dan bisa menyebar ke unggas lain dengan sangat cepat. Bahkan virus H5N1 bisa mengancam kesehatan manusia yang sebelumnya mengkonsunsi daging ayam yang belum matang dan terjangkit flu burung. Bebetapa gejala yang ditimbulkan oleh penyakit flu burung jika masuk dalam tubuh manusia berupa batuk hingga sulit bernafas, tenggorokan terasa sakit, demam tinggi, nyeti otot, hidung berair dan diare serius. Jika terlambat mendapatkan pengobatan, maka virus ini bisa menimbulkan kematian. Sementara menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa mereka yang ingin mengkonsumsi daging ayam, diharuskan memasaknya pada suhu minimal 74  derajat Celsius agar virus H5N1 bisa mati. Namun jika sudah mengetahui jika ayam terjangkit virus ini, ada baiknya tidak mengkonsumsi dan lakukan faksin atau menguburnya jika ayam sudah terlihat tidak fit. Cara ini akan mencegah penyebaran virus ke unggas yang lain.

3. Flu perut (gastroenteritis)

Flu perut dalam istilah medis sering disebut Gastroenteritis. Flu perut akan membuat lambung meradang yang bisa juga terjadi pada usus manusia. Jika penyakit ini menginfeksi, maka bisa menimbulkan rasa tak nyaman pada perut ditandai dengan gejala seperti sakit perut, diare, muntah, demam disertai menggigil, dan dehidrasi. Gejala penyakit flu perut akan muncul setelah memakan daging ayam terkontaminasi yaitu 1-3 hari sesudahnya. Virus yang menyebabka flu perut sering ditemukan pada unggas termasuk daging ayam yang mengidap virus, bakteri, atau parasit dan saat ketika memasak daging yang belum matang.

4. Sindrom Guillain-Barre

Penyakit yang bisa disebabkan oleh daging ayam yang belum matang selanjutnya adalah Sindrom Guillain-Barre. Penyakit disebabkan oleh infeksi bakteri Campylobacter bisa saja hidup dalam tubuh daging ayam. Pasien yang terkontaminasi bakteri ini akan menyebabkan tubuh terasa lemah hingga kelumpuhan. Kelumpuhan yang tidak ditangani akan menyebar ke dalam tubuh sehingga pasien membutuhkan bantuan alat pernafasan. Beberapa gejala yang bisa terjadi diantaranya gatal di tangan dan kaki, nyeri otot, tekanan  darah rendah, detak jantung tidak teratur, kesulitan bernapas dan menelan, serta sulit  menggerakkan tubuh. Pasien yang terjangkit sindrom Guillain-Barre harus segera ditangani melalui tindakan medis di rumah sakit dengan cepat.

Itulah beberapa penyakit serius yang bisa diakibatkan oleh konsumsi daging ayam yang terkontaminasi virus, bakteri atau parasit. Selain itu daging ayam yanf belum matang juga paling rentan menimbulkan berbagai penyakit. Untuk mengetahui ciri daging ayam yang belum matang diantaranya memperhatikan tekstur daging seperti terasa kenyal, alot, atau sulit dikunyah. Atau jika daging masih berwarna merah muda maka sebaiknya masak kembali. Biarkan daging matang dengan sempurna karena daging ayam matang warnanya putih hingg ke bagian dalam serta teksturnya lembut berserat, dan mudah dikunyah.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });