Info Kedokteran

Panduan Puasa Sehat Untuk Pengidap Epilepsy

 Panduan Puasa Sehat Untuk Pengidap Epilepsy

Setiap bulan Ramadhan tiba, umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalankan puasa selama satu bulan penuh. Sehingga banyak orang yang berlomba-lomba melakukan ibadah di bulan suci dengan berbagai cara agar dapat berpuasa satu bulan penuh tanpa khawatir bolong puasanya. Akan tetapi, berbeda dengan keadaan dimana tubuh tak mampu menjalankan fungsi normalnya akibat sakit atau tengah terserang penyakita tertentu.

Sponsor: kezia skin expert

Salah satu gangguan kesehatan yang bisa membuat penderitanya membatalkan puasa adalah epilepsy. Bagi penderita penyakit epilepsy, dimana mereka sudah terbiasa mengalami kejang-kejang secara tiba-tiba. Sementara di waktu puasa, penderita boleh melakukan puasa meski ada juga yang melarang karena dikhawatirkan bisa membahyayakan jiwanya. Terlepas dari semua masalah tersebut, bagi penderita epilepsi yang ingin menjalankan ibadah puasa ada baiknya tetap memperhatikan kesehatannya agar dapat puasa dengan lancar. Dan berikut ini panduan puasa sehat untuk pengidap epilepsyyang bisa dipelajari;

Panduan Puasa Sehat Untuk Pengidap Epilepsy

Seputar Gangguan Epilepsy dan Puasa:

Apa itu epilepsi? Masyarakat kita sudah terbiasa menyebut penyakit ini sebagai ayan. Epilepsy sendiri merpakan suatu penyakit kronis dimana pasien yang mengalami akan menunjukkan kejang secara tiba-tiba meski tidak ada pencetusnya. Gejalanya bisa bervariasi dan bisa terjadi lebih dari satu jenis kejang. Beberapa sumber menyebutkan jika puasa terbukti mampu memberi manfaat positif bagi kesehatan dan juga mental. Bahkan beberapa penyakit bisa diatasi dengan terapi puasa termasuk epilepsy. Umumnya penderita memang bisa mengalami kejang saat serangan mulai terjadi. Namun frekuensi kejang dapat berkurang ketika berpuasa. Bahkan ada yang menyebut jika puasa bisa mencegah timbulnya epilepsy yang berikutnya.

Menurut dokter spesialis saraf Irawati Hawari asal RSU Bunda Jakarta, pasien atau orang dengan gangguan epilepsy masih bisa tetap berpuasa bahkan bisa dijadikan terapi obat. Pasien masih tetap bisa berpuasa asal ia  rutin meminum obatnya di waktu sahur dan berbuka. Ketika berpuasa, tubuh secara otomatis akan memakai cadangan lemak sebagai energinya sehingga puasa dapat menjadi diet ketogenik yaitu sejenis pengobatan untuk epilepsy.

Dalam Jurnal Neurology yang terbit pada tahun 2015 sudah tercatat ada sekitar 46,7 % pengidap epilepsi mengalami kejang di bulan puasa dibanding bulan lainnya. Risiko kejang juga semakin meningkat terlebih jika pasien menjalani politerapi hingga monoterapi. Dala penelitian tersebut ada 69,4% pasien bahkan harus mengganti jadwal minum obat ketika menjalankan puasa sehingga risiko kejang cenderung lebih rentan. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan pada 2015, dimana monoterapi dan politerapi justru tidak berpengaruh pada risiko kejang pasien epilepsy.

Meski dari hasil stusi yang dilakukan oleh beberapa peneliti menyebut ada perbedaan, akan tetapi dalam menjalakan puasa, pederita epilepsi tidak boleh melakukan hal-hal secara sembarangan ketika puasa terlebih jika ia masih menggunakan dosis obat yang sudah diatur oleh dokter. Jadi, berkonsultasi adalah pilihan utama bagi penderita sebelum berniat menjalankan puasa. Di negara berkembang termasuk Indonesia, epilepsi menjadi masalah yang cukup tinggi, gangguan ini tak kenal batas usia, gender, atau status ekonomi seseorang. Diperkirakan ada sekitar 1-8 juta orang dan sekitar 50-70 kasus per 100.000 penduduk mengalami masalah yang sama.

Cara Berpuasa Bagi Penderita Epilepsy:

Panduan Puasa Sehat Untuk Pengidap Epilepsy

  • Jangan Lewatkan Minum Obat

Epilepsy memang bisa diakibatkan sejak bayi baru lahir. Bagi penderinyata, penyakit epilepsi kejang dapat datang kapan saja walaupun tanpa disertai tanda-tanda sebelumnya. Untuk itu ada baiknya para pasien yang akan menjalankan puasa agar selalu mematuhi peraturan dari dokter yang merawatnya. Pasien diharapkan tetap mengkonsumsi obat-obatan yang biasa dikonsumsi tanpa mengurangi dosis yang telah ditentukan oleh dokter. Waktu yang tepat untuk emngkonsumsi obat adalah pada saat berbuka puasa, pada waktu malam hari sebelum tidur, serta setelah makan sahur. Apabila obat diminum sesuai dengan anjuran maka resiko penyakit yang kambuh dapat diminimalisir.

Panduan Puasa Sehat Untuk Pengidap Epilepsy

  • Tidur Yang Cukup Setiap Hari

Selain dengan mengkonsumsi obat secara rutin setiap hari Anda juga tidak bolegh melupakan jadwal tidur atau istirahat Anda. Tidur sangat bermanfaat bagi penderita epilepsi karena untuk menghindari resiko otak yang mengalami stress dan akhirnya dapat memicu kejang epilepsi. Untuk itu ada baiknya Anda menghindar dari begadang atau tidur terlalu malam agar ketika bangun sahur dipagi hari otak dan tubuh dalam keadaan segar bugar. Dengan tidur yang cukup dan teratur puasa akan menjadi lebih lancar.

Panduan Puasa Sehat Untuk Pengidap Epilepsy

  • Jaga Pola Hidup Sehat

Menjaga pola hidup sehat tentunya sangat diperlukan bagi semua orang terutama bagi penderita epilepsy. Pola hidup sehat dapat diperoleh dengan makan makanan yang bergizi, tidak melupakan sayuran hijau dan bauh-buahan, serta tetap berolahraga secukupnya. Dengan pola hidup sehat tentunya tubuh akan menjadi lebih sehat serta menghindarkan Anda dari resiko kejang epilepsy Anda kambuh pada saat puasa.

 Panduan Puasa Sehat Untuk Pengidap Epilepsy

  • Hindari Penyebab Stres Serta Aktvitas Fisik Berlebihan

Panduan terakhir agar puasa lancer bagi penderita epilepsy adalah menghindari stress serta aktivitas fisik berlebihan yang dapat menguras tenaga. Hal tersebut sangatlah penting untuk selalu diingat karena capek karena beraktivitas dapat memicu munculnya stress, hal ini dikarenakan terjadinya lonjakan hantaran listrik pada otak sehingga dapat menyebabkan terjadinya kejang-kejang epilepsy. Apabila Anda i8ngin beraktivitas ada baiknya Anda tidak terlalu memaksakan fisik, apabila sudah merasa lelah atau capek segera sudahi aktivitas tersebut dan segera beristirahat.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });