Makanan Kesehatan

Makanan yang Bisa Jadi Pengganti Nasi, Bagus untuk Penderita Diabetes atau Obesitas

Nasi selama ini memang masih menjadi primadona. Kalau belum pakai nasi, bukan makan namanya. Nasi mengandung karbohidrat sehingga bisa dijadikan sumber energi. Padahal masih banyak makanan yang bisa jadi pengganti nasi.

Makanan yang bisa jadi pengganti nasi

Sponsor: cream perawatan wajah

Sisi lain berlebih dalam konsumsi nasi dapat mengakibatkan banyak penyakit, seperti diabetes, obesitas, dan lain-lain. Salah satu upayanya ialah dengan mengganti nasi dengan pangan karbohidrat lainnya. Apa saja makanan pengganti nasi?

  1. Singkong

Masyarakat  zaman dahulu banyak orang yang mengkonsumsi singkong untuk pengganti nasi. Singkong menjadi salah satu menu makanan pengganti nasi yang paling bagus. Sehingga bagus pula untuk kepentingan diet anda. Untuk diet sebaiknya singkong cukup direbus.  Karena bila digoreng, singkong akan bercampur dengan minyak, maka kandungannya akan berlemak. Selain itu, singkong tanpa minyak mampu menurunkan kadar kolesterol jahat karena kandungan seratnya yang cukup tinggi. Pun kandungan karbohidrat kompleks yang terkandung di dalamnya, jika dikombinasikan dengan Indeks Glikemik cukup rendah yaitu kurang dari 55 saja.

Supaya tidak bosan anda bisa kreasikan singkong rebus menjadi jajanan pasar tradisional seperti tiwul, sredek, gethuk, cetot dan lain sebagainya. Namun kalau merasa ribet dan ingin praktis bisa direbus. Itu saja juga sudah enak loh. Tips memilih singkong: pilihlah singkong berkulit merah muda.

  1. Talas

Talas mempunyai Indeks Glikemik hanya sekitar 54 saja. Kadar Indeks Glikemik yang cukup rendah sangat seperti ini baik bagi anda yang sedang melalukan diet alami untuk menurunkan berat badan. Di samping itu talas juga sangat disarankan untuk dikonsumsi sebab memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan lengkap. Bagi anda penderita diabetes atau sedang diet nasi dapat dengan cara mengkonsumsi talas rebus disetiap harinya.

Akan lebih baik pemrosesan talas dengan direbus, kukus atau dipanggang saja. Sebaiknya jangan goreng atau malah di jadikan keripik sebagai camilan. Karena talas yang terdiri 80% karbohidrat dan protein sekitar 5,3 garm, amat bagus dikonsumsi karena bermanfaat menurunkan dan mencegah resiko terkena penyakit jantung, hipertensi dan tekanan darah tinggi.

  1. Jagung

Jagung menjadi salah satu hasil pertanian yang cukup populer di Indonesia, selain nasi. Pun jagung kerap menjadi makanan pokok bagi penderita diabetes. Sangat cocok dijadikan menu diet. Untuk menu diet, jagung ini lebih baik diolah menjadi jagung rebus, jagung kukus serta nasi jagung. Langsung dimakan setelah direbus sudah nikmat. Jangan tambahkan apapun agar manfaatnya maksimal dirasakan.

Jagung memiliki angka indeks gikemok sebesar 55-50 saja. Beberapa kandungannya seperti antioksidan, serat, vitamin B, mineral dan fruktosa pada jagung sangat baik dikonsumsi oleh tubuh.

  1. Kentang

Kandungan dalam kentang adalah vitamin c, serat dan kalori yang rendah. Patut untuk anda konsumsi ketika menjalankan diet nasi putih. Meski memang kentang memiliki Indeks Glikemik yang cukup tinggi tetapi kentang lebih baik dari pada nasi. Anda bisa konsumsi kentang dengan direbus dengan dimakan begitu saja ataupun dengan diolah menjadi sebuah bubur kentang.

Banyak yang salah paham dengan pengolahan kentang. Rata-rata kentang diolah dengan digoreng. Padahal karbohidrat yang bercampur dengan minyak atau lemak, tidak akan maksimal lagi khasiatnya.

  1. Sukun

Sukun masih tergolong umbi-umbian. Sukun terdapat kandungan flavonoid yang berguna menjaga kesehatan ginja dan jantung. Dengan kadar indeks gikemik rendah, sangat aman bila dikonsumsi penderita diabetes serta obesitas—walau rasanya manis.

Biasanya kita menjumpai sukun dalam bentuk keripik serta kue. Rasanya yang manis dan gurih bisa diolah menjadi apa saja serta membuat banyak orang menyukainya. Tetapi untuk program diet, sebaiknya konsumsi sukun kukus atau sukun rebus. Teknik pengolahan macam rebus dan kukus membuat nutrisi yang  terkandung di dalamnya tetap terjaga sehingga tetap sehat dikonsumsi.

  1. Ubi Jalar

Makanan selanjutnya yaitu ubi jalar. Ubi jalar termasuk makanan popular di kalangan masyarakat. Jenisnya pun beragam, mulai dari ubi jalar putih, ubi jalar kuning dan ubi jalar ungu. Rasanya juga enak. Selain itu gampang diolah menjadi bentuk lain yang lezat, seperti ubi goreng, ubi panggang, ubi rebus, kolak ubi, kolak biji salak, puding, cake, keripik dan masih banyak lainnya.

Berbeda di Amerika, ubi jalar dikenal dengan nama Sweet Potato. Di sana ubi jalar dinobatkan sebagai makanan yang memiliki nutrisi lengkap. Kandungan baik dalam ubi jalar adalah fosfor, kalsium, betakaroten, vitamin A, vitamin C, vitamin B1, zat besi, protein, lemak, air dan karbohidrat. Indeks Glikemik Ubi Jalar ini juga cukup rendah yaitu hanya 54.

Apalagiubi jalar yang dapat menjadi makanan diet pengganti nasi ini memiliki manfaat yakni dapat mencegah konstipasi. Dengan ini, ubi jalar pun sangat cocok untuk menurunkan berat badan dengan sehat dan alami.

  1. Pasta

Menu makanan diet pengganti nasi selanjutnya ialah pasta. Mungkin anda belum mendengar bahwa pasta dapat dijadikan menu diet pengganti nasi, sebab memang belum populer di Indonesia. Hanya beberapa orang saja yang sudah terbiasa mengkonsumsinya. Padahal sebenarnya pasta sangat baik dikonsumsi sebagai menu makan  pagi, siang atau malam yang sehat.

Pasta yang mengandung nutrisi asam folat hingga lemak dengan jumlah yang sangat rendah. Bahkan Indeks Glikemik sebesar 4,1.

  1. Pepeda

Papeda adalah makanan berbahan dasar sagu.Teknik memasaknya adalah dipanaskan dengan air hingga mengental. Akan sangat bagus jika dimakan untuk mengganti nasi dalam diet dan pengganti nasi.

Itulah beberapa makanan yang dapat dijadikan sebagai pengganti nasi. Sebaiknya anda juga perlu mengimbanginya dengan berolahraga. Supaya kesehatan yang didapat lebih maksimal lagi.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });