Inspiration

Kisah Sukses Berkarir Penyandang Bipolar

Kisah sukses berkarir penyandang bipolar – Bipolar beberapa waktu lalu sempat menghebohkan banyak pembaca berita dan jadi topik terhangat. Terutama saat kasus kontroversial yang tengah menimpa artis cantik Marshanda dan kasus bunuh dirinya aktor ternamaan, Robin Williams. Dari dua kasus tersebut, masih banyak kasus lain yang memang tidak diungkap ke ranah publik.

Sponsor: cream pemutih wajah

Bipolar, sering diistilahkan dengan gangguan depresi yang bisa muncul secara tiba-tiba dan tanpa sadar. Gangguan ini sendiri merupakan suatu penyakit yang bisa menyebabkan penderitanya mengalami mood yang berbeda dan secara cepat berubah-ubah. Atau dikenal dengan dua kutub mood. Seseorang yang mengalami bipolar akan merasakan waktu dimana ia begitu bersemangan dan ada kalanya ia merasakan depresi dan keputus asaan. Meski begitu, ternyata ada contoh kasus bipolar yang justrus membuat orang sukses menjadi pengusaha. Berikut pengusaha sukses yang ternyata pengidap bipolar.

Kisah Sukses Berkarir Penyandang Bipolar

1. Steve Jobs

Jika mendengar bahwa Steve Jobs ternyata seorang bipolar, pasti tidak ada yang menduganya. Steve Jobs yang terkenal dengan quote nya “Stay Hungry, Stay Foolish”, atau “People With Passion Can Change The World” ini adalah seorang pengusaha sekaligus enterpreneur sukses pendiri perusahaan Apple. Menurut Jobs, mereka yang mengidap bipolar harus mengambil passion atau minat. Karena hal itu sangat penting dicari dan dikelola dengan baik. Passion seseorang justru menjadi jati diri yang membuatnya bisa merasa senang melakukan apa saja yang ia sukai.

Perjalanan karir Steve Jobs yang lahir dengan nama Abdul Lateef Jandali adalah anak kandung dari ayahnya yang berkebangsaan Suriah dan ibunya Joanne Schieble seorang Amerika keturunan Jerman. sewaktu kecil Jobs diasuh oleh orang tua angkat asal California yang waktu itu divonis tidak bisa memiliki keturunan. Saat menjadi anak angkat, namanya pun berubah menjadi Steven Paul Jobs. Meski memiliki ayah kandung seorang muslim dan ibu kristiani, Steven Jobs yang diasuh oleh keluarga nasrani justru memilih Buddha sebagai agama terakhirnya. Semenjak kecil, dirinya tergolong anak yang biasa dan tidak begitu menonjol. Namun sewaktu duduk di bangku kuliah, Steve Jobs memiliki pemikiran yang begitu kritis. Dirinya memilih kelas kaligrafi sewaktu kuliah, karena membuatnya paling suka.

Kesuksesannya berawal saat Steve Jobs bekerja sebagai teknisi di sebuah perusahaan circuit board, Atari. Berkat pengalamannya bekerja selama dua tahun, kemampuannya mulai terasah. Akhirnya, Jobs mulai mengajak rekannya, Steve Wozniak untuk mendirikan sebuah perusahaan yang kini dikenal dengan logo apel yang tergigit yakni Apple. Selama hampir 10 tahun bersama rekannya, perusahaan Apple akhirnya menjadi perusahaan besar yang mampu meluncurkan komputer pertamanya yaitu Macintosh. Dan ketika itu, Steve Jobs justru dipecat karena dinilai tempramental juga terlalu keras kepala. Meskipun dipecat, dirinya tetap tidak menyerah dan akhirnya mendirikan perusahaan lainnya bernama Next.

Disitulah ide dan kreatifitas Jobs banyak dituangkan meski pada akhirnya produknya itu tidak laku karena terlalu mahal. Namun berkat Next, menjadi cikal bakal kembalinya Apple sebab perusahaan tersebut memang membutuhkan sebuah sistem operasi yang dihasilkan oleh Next. Akhirnya, Jobs kembali bekerjasama dengan Apple dan berhasil menduduki peran penting yakni sebagai CEO Apple . Tak berapa lama Apple pun akhirnya mengakuisis Pixar.

Itulah sekilas cerita sukses Steve Jobs dalam mendirikan sebuah perusahaan ternama dunia, Apple. Meski menyandang gangguan bipolar, kenyataannya tidak membuatnya berputus asa dan terjebak pada kehidupannya. Justru dengan sikap keras kepala nya, idealis dan kreatif adalah sikap posistif yang membuatnya terkenal.

Kisah Sukses Berkarir Penyandang Bipolar

2. Ted Turner

Kisah penyandang bipolar yang sukses selanjutnya datang dari seorang miliarder Amerika bernama Ted Turner. Dirinya adalah miliader di bidang media atau sering dijuluki raja media. Ted Turner merupakan pendiri perusahaan media yaitu TBS, CNN dan manta pemilih MLB Atlanda Braves dan Atlanta Hawks NBA, media yang menyiarkan program olahraga ternama. Ted Turner pernah divonis menderita gangguan depresi sewaktu dewasa. Penyakitnya berawal saat dirinya melihat ayahnya tengah selingkuh dengan istri seorang dokter. Selain itu, Ted Turner juga pernah mengalami kegagalan dalam hubungan pernikahannya.

Ted Turner lahir dengan nama lengkap Robert Edward Tuner pada tahun 1938 di kota Ohio, Amerika Serikat. Ted Turner pernah mengatakan sesuatu yaitu “Early to bed, early to rise, work like hell and advertise”. Jiwa pebisnisnya diwariskan oleh sang ayah dengan bisnisnya billboard dengan nama urner Outdoor Advertising. Meski sukses, ayah Turnes justru bunuh diri saat dirinya berusia 24 tahun. Setelah itu, Turner mulai membeli sebuah stasiun UHF yang berada di daerah Atlanta dan memulai karirnya di Turner Broadcasting System.

Yang menarik dari Ted Turner adalah dirinya memiliki pemikiran yang visioner dan tidak berani mengambil risiko. Berbeda dengan orang lain yang banyak bersikap skeptis atas keputusannya. Turner berani membeli sebuah stasiun televisi UHF bernama WTCG, yang justru jarang dipakai warga Amerika diera tersebut. Namun, tak hanya membelinya justru Turner menyulap perusahaannya dengan ide yang luar biasa dan berbeda dari lainnya. Bagi Turnet, bisnis bukan hanya berdasarkan risert pasar namun juga intuisi. Berkat idenya tersebut, tak berapa lama akhirnya Turner mendirikan sebuah televisi tingkat Internasional pertama yaitu  CNN. Stasiun berita ini berkonsep 24 jam dan menjadi perusahaan besar yang lahir dari sang visioner, Ted Turner.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });