Gosip

Kicauan Zaim Saidi Samakan Dokter Dengan Pemabuk Jadi Kontroversi

  Kicauan Zaim Saidi Samakan Dokter Dengan Pemabuk Jadi Kontroversi

Kabar terbaru dan viral datang dari dunia maya dimana ada sebuah kicauan Zaim Saidi yang kontroversi tentang dokter yang menyamakan dokter dengan pemabuk sehingga menggegerkan banyak pengamat publik. Zaim Saidi dalam akun twitternya menulis tentang vaksin dengan dokter itu sama seperti miras dengan pemabuk. Menurutnya pula, hal itu hanyalah sebuah analogi jika dokter yang menerangkan soal vaksin mungkin tidak akan netral.

Kicauan Zaim Saidi Samakan Dokter Dengan Pemabuk Jadi Kontroversi

Sponsor: dr rochelle skin expert

Didalam kolom komentar, Zaim yang kala itu ditanyai perihal ini menyebut jika pemabuk alias orang yang memakai miras. Menyinggung pula tentang info sepihak dan tidak berimbang sehingga mereka harus tahun tentang vaksin agar masyarakat bisa memiliki kebebasa.  Berkat kicaannya itu, kini kolom komentanya tengah menjadi viral dan mengundah ratusan komentar. Meski begitu ada yang mendukup namun tak sedikit juga yang menyindir.

Setelah tersebar kicauan Zaim yang menyamakan pemabuk dengan dokter, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sendiri tengah menyayangkan kicauan tersebut. Menurut lembaga IDI, analogi yang dilontarkan oleh Zaim dianggap melecehkan profesi dokter. Sehingga hal ini bisa berpeluangan untuk IDI mengajukan somasi.

Menurut badan data dan informasi IDI, dokter dalam hal pembahasan vaksin memang tidak netral kendati demikian tetap untuk kepentingan masyarakat. Jadi dokter yang dianggap sehipak dianggap untuk meningkatkan taraf hidup kesehatan rakyat. Menurut dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD, dokter yang dianggap tak netral karena berasal dari kultur akademik berbasis bukti. Sehingga ketika masyarakat bertanya soal apa teori vaksin ini, apa faktanya, data atau buktinya, maka dokter yang akarap dipanggil Koko pun menjelaskan karena vaksin yang diberikan dokter berguna untuk mencegah penyakin sehingga diberikan kepada masyarakat.

Zaim Saidi sebelumnya telah mengunggah kicauan heboh di laman twitter pada kamis 3 Agustus 2017 lalu. Tulisannya menuturkan tentang vaksinasi yang cukup kontroversi. “Di vaksin atau tidak adalah hak orangtua. Membahas vaksin dengan para dokter itu serupa dengan membahas miras dengan pemabuk” inilah kilasan kicauan yang menggetarkan jagat maya. Pendapat Zaim sendiri jika vaksin itu tidak boleh diwajibkan apalagi dipaksa. Masyarakat dianggap memiliki hak untuk memilih melakukan vaksinasi pada anaknya sehingga harus dihormati.

Lebih lanjut Zaim menyebut bahwa masih banyak masyarakat yang tak setuju dengan adanya vaksinasi. Pendapat itu ia lihat melalui media masa dan medsos. Kata Zaim ada isu tentang halal haram hingga pernyataan MUI yang belum meminta supaya dilakukan vaksin. Sejauh ini, sampai berita diturunkan, masih belum ada tanggapan langsung dari PB IDI.

Masih soal vaksin, akhir-akhir ini memang gencar pemerintah mengkampanyekan program vaksin untuk balita dan anak. Selama ini vaksin bisa membantu melindungi tubuh bayi dan anak dalam waktu lama. Sementara itu, vaksi sendiri adalah sistem kekebalan tubuh yang dirancang melindungi tubuh dari bakteri dan virus. Sangat sayang bukan jika orangtua menyepelekan vaksin, padahal ada banyak manfaat yang bisa didapat. Jadi soal kicauan Zaim ini, apakah Anda percaya jika vaksin iu tidak penting? Semoga penjelasan ini bermanfaat.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });