Fashion

Kenali Perbedaan Berbagai Jenis Bahan Untuk Pakaian

Apabila anda ingin menjadi seorang desainer atau memiliki hobi menjahit pakaian hasil dari desain sendiri, sangat wajib anda mengetahui jenis-jenis kain berikut dengan ciri-ciri serta kelebihan dan kekurangan dari kain-kain tersebut. Karena ada banyak sekali jenis kain yang tersedia di pasaran. Masing-masing dari jenis kain-kain tentu punya ciri-ciri yang berbeda satu dengan lainnya. Ada yang teksturnya licin, ada yang kasar. Ada pula yang kainnta elastis dan tidak elastis. Artikel kali ini akan mengulas perbedaan berbagai jenis bahan untuk pakaian.

perbedaan berbagai jenis bahan

Sponsor: cream perawatan wajah

  1. Kain Spandex atau Lycra

Kain spandex juga dikenal dengan sebutan kain ‘Lycra’. Kain Lycra biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan pakaian dalam. Kain ini punya tekstur elastis, lembut, licin, dan kuat. Bahkan daya elastis kain ini bisa mencapai lima kali lipat dari bahan dasarnya tanpa rusak sedikitpun.

Kain spandex kerap pula dibuat untuk jaket, casual wear hingga busana pesta. Kain yang terbuat dari serta kayu Eucalyptus—sejenis  pohon pinus ini memiliki jenis kain yang murni, ada pula yang bercampur dengan rayon.

Ciri-ciri dari kain spandex adalah: terasa lembut di tangan, dingin saat bersentuhan dengan kulit, bahannya jatuh, mudah di atur, tidak kaku, dan warnanya mengkilap, mampu menyerap keringat, serta bisa dicuci dry clean. Dan perlu diingat kain spandex akan rusak jika direndam lebih dari satu jam di dalam detergen.

  1. Kain Cashmere

Kain cashmere termasuk golongan kain mewah, sebab memiliki kualitas prima. Pasti pakaian yang menggunakan berbahan kain cashmere harganya cukup mengursa kantong. Namun meskipun Cashmere dipadupadankan dengan rok elegan ataupun jeans, tetap mampu membawa kesan mewah dan berkelas, kok.

Hebatnya lagi tidak seperti kebanyakan kain lain, bahan ini jika sering dicuci akan semakin halus. Tentu saja ada cara pencuciannya, yaitu dengan memakai sampo khusus untuk pencucian kain cashmere ini.

  1. Kain Katun

Katun terbuat dari serat kapas sehingga memiliki masa yang ringan. Namun walau ringan tetap kuat. Katun termasuk kain yang paling banyak diminati untuk dijadikan sebagai pakaian. Bahan kain ini telah dikenakan oleh manusia sejak berabad-abad yang lalu. Terdapat beberapa jenis kain katun, di antaranya:

Katun Biasa: sedikit kaku, agak tipis, dan tidak melar atau stretch. Daya serapnya tingat sedang sampai bagus. Harganya pun relatif murah. Tersedia berbagai motif seperti polos, garis, bunga-bunga, bahkan abstrak.

Katun Jepang: terbuat dari combed 100% full cotton. Dengan ciri memiliki tekstur yang halus, daya serap sangat bagus, dan permukaan lebih halus. Tetapi harganya relatif mahal dibanding katun biasa. Biasanya dijahit untuk membuat sprei. Juga cocok untuk blouse wanita. Untuk mengidentifikasinya cukup mudah. Ada tanda khusus untuk mengetahui kain tersebut katun Jepang atau bukan: lihat di bagian ujung sisi bahan terdapat tulisan “Japan Design”.

Katun Paris: Kualitas katun paris sebetulnya hampir mirip dengan katun jepang. Hanya saja kainnya lebih tipis. Daya serapnya pun bagus sehingga jangan kaget jika harganya  relatif mahal. Biasanya digunakan sebagai bahan  pembuatan blouse wanita atau kerudung.

Katun Silk: disebut ‘silk’ sebab permukaan kain ini terlihat mengkilap. Tetapi terdapat kekurangan  mempunyai daya serap keringat yang rendah. Kendati begitu, kilap pada kain ini tidak akan hilang walaupun dicuci. Harganya juga relatif lebih mahal namun tidak lebih mahal dari katun jepang. Katun jenis Silk kerap digunakan untuk pembuatan dress dan rok.

Katun Kombed (Cotton Combed): adalah jenis kain katun yang pada tahapnya finishing-nya dilakukan penyisiran/combed. Tujuan dari penyisiran tersebut supaya serat-serat kapas halus pada kain dapat dipisahkan sehingga kain menjadi lebih halus dan tidak berbulu.

Kain jenis kombed kebanyakan dipakai sebagai bahan pembuatan kaos distro. Ukuran kain katun kombed biasanya terdiri dari 20s, 24s, dan 30s. Yang mana angka pada ukuran tersebut menunjukkan ukuran benang yang digunakan dalam pembuatan. Semakin besar angkanya menandakan semakin tipis pula benangnya. Angka itu juga sekaligus menunjukkan kelenturan atau kelemasan kain tersebut.

Katun Karded (Cotton Carded): perbedaan kain katun karded dengan kain katun kombed hanya berada pada satu bagian saja, yaitu jenis kain katun karded tidak melalui tahapan penyisiran pada saat finishing-nya; sebaliknya katun kombed melalui tahapan penyisiran. Itulah mengapa, pada kain ini masih terdapat serat-serat kapas yang halus. Jadi harganya pun relatif lebih murah dibanding kain katun kombed.

  1. Kain Denim

Berbeda dengan kain katun, tekstur kain denim kasar. Kain ini terasa sangat tebal namun tidak mudah kusut. Hampir setiap kalangan menyukai kain denim. Sebab mudah mencari paduan bajunya. Semakin gelap warnanya, akan kian mudah. Denim yang gelap akan terkesan lebih formal dan rapi dibanding denim warna terang.

  1. Kain Jersey

Bahan kain yang satu ini sudah melekat dengan tubuh para olahragawan. Rata-rata pembuatan pakaian  mereka menggunakan kain jersey. Kain jersey gampang melekat pada tubuh dan ‘jatuh’-nya terlihat sangat enak.

Lebih baik pilihlah jersey olahraga yang ukurannya satu tingkat di atas baju kita biasanya, agar tidak menimbulkan keketatan pada tubuh yang membikin kurang enak dipandang.

  1. Kain Tenun

Kain tenun merupakan kain yang dihasilkan dari alat tenun tradisional asal daerah tertentu seperti Lombok, Sumatra, dan lain-lain. Yang mana daerah-daerah tersebut adalah sentra kain tenun khas di Indonesia. Tentu kain-kain tenun tersebut terdapat ciri khasnya sendiri-sendiri.

Karena proses pengerjaannya yang relatif lebih lama dari jenis kain lain, jadi harga kain bisa sangat tinggi. Akhir-akhir ini tenun tradisional dilirik untuk memberikan warna baru dalam dunian fashion Indonesia.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });