Parenting Info

Kalimat Orang Tua Yang Menyakiti Anak

Mendidik anak tentu saja merupakan salah satu kewajiban orang tua yang paling besar. Kesuksesan perkembangan anak dipengaruhi oleh kemampuan orang tua. Memang, mendidik anak tidak semudah membalikkan tangan. Perbedaan usia dan pola pikir menjadi faktor yang kadang tak terurai yang membuat mendidik anak menjadi salah satu hal yang cukup susah. Kita tentu pernah merasa jengkel dan marah pada anak karena mereka tidak menuruti apa yang kita sarankan. Hal ini wajar karena usia anak memang usia bermain dan susah diatur. Namun, saat merasa jengkel pada anak kita, tentu saja kita sebagai orang tua tetap tidak boleh mengatakan kalimat yang menyakiti anak. Ucapan orang tua berperan penting pada perkembangan psikologis anak. Anak yang terbiasa menerima ucapan yang menyakitkan akan tumbuh sebagai anak yang keras dan susah diatur. Ia juga bisa merasa kecewa dan sakit hati pada orang tuanya sendiri dan menganggapnya sebagai monster yang menakutkan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui kalimat orang tua yang menyakiti anak dan sebaiknya Anda tidak mengatakannya.

Kalimat Orang Tua Yang Menyakiti Anak.2

Sponsor : produk pemutih wajah

  1. Membeli label pada anak

Salah satu kalimat yang bisa menyakiti perasaan anak Anda adalah ketika Anda sebagai orang tua memberinya sebuah label, terutama label yang buruk. Label dari orang tua akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak Anda. Misalnya, ketika Anda kerap kali memanggil anak Anda sebagai seorang anak yang bandel dan ngeyel, maka selamanya ia akan merasa bahwa ia adalah anak yang bandel dan cenderung melakukan hal yang berlawanan dengan apa yang Anda sarankan. Memberi label juga akan membuat anak menjadi tidak leluasa untuk bergerak. Ia akan cenderung bergerak pada lingkup dimana Anda memberinya label pada mereka. Oleh karena itu, hentikan labeling atau pemberian julukan pada anak Anda, terutama jika label yang Anda berikan tersebut berpotensi membuatnya sakit hati.

  1. Membandingkan anak dengan anak lain

Ucapan Anda yang mengatakan anak orang lain lebih baik daripada anak Anda merupakan salah satu hal yang seharusnya sangat dihindari karena berpotensi untuk menyakiti perasaan anak Anda. Terkadang, saat anak kita tidak menuruti apa yang kita katakana dan ia cenderung berontak, tanpa sadar kita mengatakan ‘kenapa kamu bandel sekali, padahal anak sebelah itu baik-baik’. Kata-kata demikian, meskipun dikatakan tanpa maksud apapun dapat dianggap sebagai salah satu tanda bahwa Anda sedang membandingkan dan perbandingan yang Anda buat justru menjauhkan hubungan anak Anda dengan orang tuanya. Oleh karena itu, hindari perbandingan. Sadari bahwa anak tumbuh dengan caranya sendiri dan terkadang berbeda dengan kebanyakan anak yang Anda temui.

  1. Mengatakan anak bahwa ia mengecewakan

Telah disinggung sebelumnya bahwa merasa kecewa pada anak adalah wajar. Usaha kita yang dilakukan untuk mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik, terkadang tidak sesuai harapan. Misalnya, Anda mendaftarkan anak Anda untuk mengikuti lomba mewarnai dengan biaya yang cukup mahal tetapi ternyata ketika sampai di lokasi perlombaan, anak Anda tidak mau mengikuti perlombaan dan malah hanya bermain-main saja. Kondisi demikian terkadang membuat kita tanpa sadar mengucapkan ‘kamu anak yang mengecewakan’. Hal ini bisa saja di dasari oleh emosi yang meletup pada diri Anda. Namun, ucapan ini berbahaya karena dapat menjadi sesuatu yang akan menyakiti hati anak Anda dan membuat ia merasa bersalah. Pada level yang lebih parah, kekecewaan yang muncul akan membuat anak Anda tidak percaya pada diri Anda.

  1. Memberikan kritik pada anak

Memberikan contoh pada anak untuk melakukan sesuatu memang merupakan hal yang harus orang tua lakukan karena anak biasanya cenderung akan meniru apa yang di lakukan oleh orang tuanya. Dalam hal ini, mungkin Anda pernah mengajari anak Anda untuk makan sendiri dan ini tentu saja bagus untuk diajarkan. Namun, perlu diingat bahwa memberikan contoh dan mengajari anak tentu saja membutuhkan kesabaran dan waktu yang relative panjang. Dalam hal ini, seringkali kita tidak sabar lantas mengkritik anak yang tidak bisa makan dengan baik. Kritik yang mungkin niatnya membangun ini terkadang akan menjadi blunder. Anak yang tidak tahan kritik akan mengganggap bahwa Anda sedang memarahi karena sikapnya dan akan membuatnya tersakiti.

  1. Mengalihkan stress dan frustasi kepada anak

Deadline pekerjaan yang banyak dan waktu istirahat yang kurang terkadang membuat kita menjadi stress dan frustasi. Pada banyak kasus, tercatat kerap kali orang tua mengalihkan stress dan frustasi yang ia derita pada anaknya. Hal ini tentu saja sangat berbahaya jika dilakukan. Stress dan frustasi yang Anda derita seringkali membuat Anda merasa kalap dan cenderung berbuat sesuatu hal yang kasar pada anak Anda. Jika hal ini terjadi, tentu saja anak Anda akan merasa ketakutan dan menganggap Anda bukanlah pelindungnya di rumah. Stress dan frustasi yang Anda derita karena pekerjaan atau urusan lain seharusnya Anda jaga sendiri dan jangan sampai diluapkan pada anak Anda, terutama jika hal ini hanya akan memperburuk situasi yang sedang terjadi.

Nah, beberapa perkataan di atas seharusnya tidak Anda ungkapkan dan lakukan pada anak Anda. Kekerasan dan kekecewaan yang diterima anak hanya akan menekan perkembangan mentalnya. Semoga bermanfaat.

2
100%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });