Inspiration

Film Pendek Inspiratif Asal Singapore “Gift”

inspiratif yang hendak kita bahas kali ini adalah salah satu film pendek inspiratif asal Singapore, berjudul Gift. Sepertinya Negara tetangga memang sering membagikan kisah inspiratif baik melalui film pendek juga iklan. Contoh iklan yang menyentuh adalah seorang ayah yang berbohong pada anak perempuannya. Ia berbohong dengan memakai jas ketika mengantar sekolah. Dia berbohong mengatakan kalau ia punya uang untuk membelikan es krim anaknya. Sang ayah berbohong pada anaknya jika ia memiliki pekerjaan. Suatu saat kebohongannya terungkap. Ayah berohong karena ia tidak ingin anak kecewa pada dirinya.

Film pendek inspiratif asal Thailand

Sponsor: pemutih wajah

Namun jangankan marah, sang anak justeru bangga pada ayahnya itu. Lalu ada pula seorang ayah yang tuna wicara, yang begitu sayang terhadap anak perempuannya. Sayang, anak perempuannya tersebut malu mempunyai ayah seperti itu. Ia kerap marah dan kecewa . Lalu tiba-tiba saja sang anak mengalami kecelakaan. Karena begitu besar kasih sayang ayah terhadap anak, ayahnya memohon pada dokter agar melakukan apa saja demi kesembuhan putrinya itu. Sang anak pun melihat kesedihan mendalam ayahnya. Hingga pada akhirnya anak tersebut menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada ayahnya.

Sebelumnya pula mengenai seorang ayah dan putranya. Yang mana ayah dan anak berprofesi sebagai pengamen. Ayah kerap membantu orang lain meskipun keadaannya sendiri memprihatinkan. Bahkan setiap bulan sang ayah selalu menyisihkan untuk kemudian diberi ke panti asuhan. Awalnya anak tak mengerti. Tetapi suatu hari sang ayah mengalami kecelakaan, yang mengaharuskan dioperasi segera. Sang anak bingung mencari biaya untuk operasi. Dirinya meminta bantuan pada pihak panti. Mereka membantu, tapi uang belum juga terkumpul. Namun pertolongan datang. Tetiba ada seorang lelaki tua yang mau membantu.

Sang ayah akhirnya bisa dioperasi. Dan setelah itu baru diketahui bahwa lelaki yang sudah membantu biaya operasi adalah lelaki tua yang pernah dibantu sang ayah. Semenjak itulah Andi, anaknya paham arti dari saling membantu.

Pada kisah kali ini pun mengenai ayah dan anak. Anak yang tidak mengerti kenapa ayahnya selalu menabung. Sang anak bertanya, “kenapa kita tidak kayah, Ayah?” Hingga akhir hidup sang ayah, sang putra baru tahu alasan ayahnya menabung selama ini.

Kisah Gift

Ada seorang anak yang tidak menyukai ayahnya. Ia menganggap bahwa ayahnya tidak pintar, miskin, tidak seperti ayah-ayah lainnya. Begitu membencinya hingga tidak menjadikannya sebagai panutan. Sebab, meskipun telah bekerja keras, tetap tidak mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Hingga suatu saat anak tersebut bertanya ayahnya.

“Mengapa kita tidak kaya?”

Lelaki tua itu dengan sabar menjelaskan, “Siapa bilang kita tidak kaya? Kaya bukan tentang berapa yang kamu punya, melainkan berapa banyak yang kamu beri.”

Dia tidak senang, juga tidak paham maksud dari jawaban tersebut. Karena tidak ingin seperti ayahnya, ia bertekad untuk terus belajar supaya kelak menjadi orang yang lebih sukses.

Keinginannya pun tercapai. Diraihnya beasiswa, lalu bekerja di salah satu perusahaan. Hingga kemudian sang ayah meninggal. Lim –nama anak itu- menemukan sebuah koper. Di dalam koper, didapati beberapa surat dari sebuah yayasan, yang berisikan ucapan terima kasih atas pemberian donasi selama ini. Karena tidak merasa memberi, ia langsung menuju yayasan tersebut dan meminta penjelasan.

Sesampainya di sana, Lim bertemu dengan pemuda berkusi roda. Pemuda itu sangat mengenal ayah Lim, yang sudah menebar banyak kebaikan pada anak-anak disana. Rupanya, tanpa diketahui, selain menghibur, memberikan semangat, juga membantu berupa donasi atas nama Lim. Tiba-tiba saja, teringat kebiasaan bersama memasukkan uang pada sebuah toples plastik kecil. Ternyata uang tersebut didonasikan bagi yang membutuhkan. Pemuda itu juga menceritakan bahwa ayah Lim terus bekerja walaupun sudah tua dan sakit-sakitan, agar tetap bisa berbagi dengan orang lain.

Kini ia memahami maksud ayahnya. Bahwa betapa pentingnya berbagi. Dengan berbagi, berarti ikut memberi kebahagiaan. Begitu pula dengan kaya. Kaya, bukan hanya kaya atas apa yang dipunya, tetapi juga perlu kaya atas pemberian kita bagi sekitar.

Dari cerita di atas ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil:

  1. Kaya Tidak Hanya Soal Materi

Selama ini banyak orang punya pemahaman keliru mengenai definisi kaya. Mereka menganggap bahwa kaya adalah tentang uang dan harta melimpah. Padahal tidaklah demikian. Bila kaya sesungguhnya diukur dari hati. Bagaimana hati seseorang. Hati yang kaya akan mudah sekali melakukan kebaikan untuk orang lain.

Sementara yang tidak, dapat dikatakan dia tidak punya hati. Orang yang tidak atau minim hati, tidak peka dengan penderitaan orang sekitarnya. Peka saja tidak apalagi peduli ingin membantu.

Dan, terpenting uang dan kekayaan tidak abadi.

  1. Membantu Tidak Harus Saat Kaya

Meski dirinya merasa kurang, namun ia tetap berusaha menyisihkan uangnya untuk membantu orang lain. Kini banyak yang salah kaprah, membantu saat sedang berlebih. Padahal tidak harus begitu.

  1. Manfaat dari Kebaikan Dapat Dirasakan Hingga Lama Sekali

Mungkin apa yang kita beri (uang atau benda) bisa hilang. Namun kebaikan dan manfaatnya tetap ada, tetap dapat dirasakan walau bertahun-tahun lamanya. Misal kita membantu memberi seragam pada anak tidak mampu. Seragam memang bisa hilang atau rusak. Tapi manfaat yang ditimbulkan masih dirasakan, bahwa berkat bantuan seragam anak tersebut dapat melanjutkan sekolah sampai ke jenjang lebih tinggi.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });