Tips & Trik Parent

Cara Tepat Mengajar Matematika Sesuai Tipe Belajar Anak

Cara Tepat Mengajar Matematika Sesuai Tipe Belajar Anak

Salah satu problem yang dialami oleh orang tua adalah sulitnya anak mengusai pelajaran matematika. Padahal anak sudah belajar di sekolah, belajar bersama grup nya namun hasilnya tetap saja. Mungkin saja metode pengajaran yang diterapkan tidak tepat sesuai tipe belajar anak. Sejauh ini, membuat anak sulit memahami matematika bisa karena faktor lain juga diantaranya pentingnya mengetahui tipe belajar anak yang terbagi atas tipe visual, auditori, dan kinestetik.

Sponsor: halojasa

Sejauh ini, membuat anak sulit memahami matematika bisa karena faktor lain juga diantaranya pentingnya mengetahui tipe belajar anak yang terbagi atas tiga tipe yaitu anak yang belajar secara visual, auditori, dan kinestetik. Anak yang belajar dengan cara visual lebih senang akan gambaran atau objek, anak auditori lebih bisa menguasai pelajaran dengan cara mendengarkan dan memperhatikan. Sementara tipe anak kinestetik lebih banyak bergerak untuk menyalurkan kemampuan belajarnya. Ketika belajar Matematika kita bisa menjadikan anak lebih senang jika menggunakan cara yang tepat. Berikut ini cara tepat mengajarkan matematikan sesuai tipe belajar anak.

1. Anak dengan tipe pembelajar  visual

Cara Tepat Mengajar Matematika Sesuai Tipe Belajar Anak

Anak yang memiliki tipe pembelajar  visual umumnya memiliki kendala yang ditandai seperti sering terlambat menyalin pelajaran di papan tulis atau tulisan tangannya berantakan. Kadang anak juga sering lupa jika harus menyampaikan pesan secara verbal pada orang lain, dan biasanya kurang mampu mengingat informasi secara lisan. Menurut Shannon Hutton dalam artikelnya berjudul “Helping Visual Learners Succeed”, anak dengan tipe visual biasanya cenderung memusatkan fokus pada gurunya dengan cara duduk di bangku paling depan. Anak lebih sering mengamati pengajaran dengan cermat, sangat mudah memahami informasi dengan cara menggambar peta, skema, tabel atau siklus.

Bagi orang tua yang ingin mengajarkan anak maka sebaiknya biasakan anak untuk selalu menuliskan penjelasan, atau membaca pelajaran yang diberikan.

  • Untuk memudahkan gunakan media flash card dengan menuliskan rumus matematika untuk membantu anak belajar.
  • Ajarkan anak memakai warna berbeda saat mencatat pelajaran atau ketika anak tengah mengerjakan soal-soal pelajaran, pakai analogi visual saat menerangkan pelajaran matematika. Beberapa contohnya adalah menggambar buah saat menghitungnya, menggambar map saat menerangkan dan sebagainya.
  • Jika perlu gunakan gambar, grafik, atau diagram saat penjelasan pelajaran. Untuk membantu tingkatkan pengetahuan bisa gunakan komputer atau smartphone. Pastikan juga anak mampu mencatat semua pelajaran dan menyususnnya secara rapi.

2. Anak tipe pembelajar auditori

Cara Tepat Mengajar Matematika Sesuai Tipe Belajar Anak

Anak dengan tipe belajar auditori memiliki beberapa kendala dimana ia cenderung banyak bicara, tak bisa belajar di suasana yang ramai dan berisik, suka memperhatikan informasi yang didengarnya sehingga kurang tertarik memperhatikan hal baru yang ada di sekitarnya. Jadi biasanya anak auditori lebih senang mendengar dibanding mencatat. Untuk itu tekni belajar yang bisa Anda terapkan diantaranya seperti:

  • Menerangkan materi saat menemani anak dengan cara verbal, latihlah kemampuan berhitung anak dengan memberikan soal serta jawaban secara verbal.
  • Berikan anak kesempatan membaca soal sekaligus langkah penyelesaian ketika menyuruh anak mengerjakan soal, lebih baik gunakan sistem analogi yang menarik seperti cerita ketika menerangkan konsep matematika.
  • Selanjutnya agar cara belajar anak jadi mudah ia pahami, maka orang tua bisa menambah teknik belajar dengan mengggunakan lagu atau irama musik ketika menghafal penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dan seterusnya.
  • Jangan lupa untuk meminta anak membaca kembali pelajaran secara verbal (bukah hanya dibaca dalam hati). Atau Anda pun bisa merekam setiap ucapan ketika sedang menjelaskan tentang masalah matematika kepada anak.

3. Anak dengan tipe belajar  kinestetik

Cara Tepat Mengajar Matematika Sesuai Tipe Belajar Anak

Anak dengan tipe ini memiliki kendala saat belajar yaitu sulitnya mempelajari hal yang abstrak misalnya simbol matematika atau peta. Ia sebenarnya bisa belajar di sekolah konvensional yakni guru menjelaskan dan murid harus diam. Anak dengan tipe ini memiliki energi cukup tinggi untuk menyalurkan konsentrasi saat belajar. Kebanyakan anak kinestetik lebih sering mencatat semua hal dalam bukunya, lebih senang membaca buku sendirian dibanding harus berdiskusi bersama temannya.

  • Untuk membimbing dan mengajarkan anak kinestetik, orang tua harus berupaya berbicara dengan gurunya agar anak bisa duduk di tempat paling depan agar bisa fokus saat belajar.
  • Jika Anda mengajarkan anak dirumah, lebih utama gunakan gerakan tangan/jari saat berhitung, berikan anak soal latihan berupa aktivitas fisik seoerti melipat, menyusun, atau memindah barang.
  • Karena anak kinestetik tak bisa diam, jadi maklum saja jika ia lebih senang berisik seperti mengetuk tangan, atau membuat gerakan lain. Bagi anak cara itu justru busa membantu konsentrasinya. Jika perlu betikam anak alat bantu saat berhitung misalnya sempoa. Dan beri anak tugas dengan cara menjelaskan menggunakan diagram atau gambar. Bisa juga tambahkan latihan fisik seperti menggambar.

Itulah beberapa contoh cara mengajarkan matematika kepada anak sesuai dengan tipe belajarnya. Tentu sebagai orang tua, Anda jauh lebih tahu bagaimana sifat anak. Jika Anda masih merasa kesulitan menemukan cara bagaimana mengajak anak belajar berhitung, maka bisa datangkan anak guru les matematika agar hasil belajarnya lebih optimal. Tentunya, sebagai orang tua, Anda pasti menginginkan yang terbaik untuk anak bukan?

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });