Tips Kesehatan

Cara Agar Tak Kena Diabetes Meski Orangtua Mengidap Diabetes

Cara Agar Tak Kena Diabetes Meski Orangtua Mengidap Diabetes

Diabetes adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh masuknya kadar gula yang tinggi dalam darah. Akibatnya, diabetes akan merusak organ-organ tubuh terpenting seperti pankreas juga ginjal. Jika kadar gula darah tinggi maka ginjal akan sulit menyaring darah. Bagian pankreas pun juga akan kehilangan kemampuannya dalam membuat insulin.

Sponsor: kezia skin expert

Diabetes juga ada yang disebabkan oleh ketururan atau gen bawaan. Misal jika ada orang tua atau saudara menderita diabetes, maka kemungkinan anak yang dilahirkan juga bisa terjadi. Tetapi gaya hidup masyarakat modern yang tak sehat saat ini menjadi pencetus utama munculnya penyakit diabetes akibat pola makan tak sehat serta olahraga yang jarang dilakukan. Lalu kaitanya dengan diabetes yang disebabkan oleh orang tua, apa yang harus dilakukan? Ternyata masih ada cara agar tak kena diabetes meski orangtua mengidap diabetes

Diabetes melitus tipe 2 berhubungan erat dengan riwayat keturunan keluarga dibanding diabetes tipe 1. Banyak peneliti mengungkap bahwa faktor gen memainkan peran kuat dalam pengembangan diabetes tipe 2. Dari hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa risiko diabetes lebih bisa ditularkan saat ibunya menderita diabetes. Dan jika kedua orang tuannya menderita diabetes yang sama, maka risiko penularan pada anaknya jauh lebih besar 50%. Tak hanya itu, faktor gaya hidup yang buruk, menjadikan anak dengan orang tua pengidap diabetes bisa membuat penyakitnya semakin parah.

Jadi apa yang harus dilakukan jika mempunyai keturunan diabetes?

Meski kenyataannya diabetes bisa diturunkan, tetapi Anda juga bisa mengurangi risiko penyebaran penyakit lebih luas. Pada dasarnya, Anda hanya perlu merubah pola hidup yang sehat. Belajar menerapkan cara memilih makanan sehat serta diimbangi oleh aktivitas fisik seperti olahraga. Selain itu, berikut langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah diabetes lebih parah:

  • Jaga berat badan Anda

Obesitas atau kegemukan juga menjadi faktor risiko terjadinya diabetes kronis. Bahkan obesitas bisa meningkatkan risiko diabetes hingga 20-40 kali lebih besar. Sementara jika Anda sudah memiliki berat badan berlebih, maka lakukan penurunan secara bertahap hingga mencapai berat yang ideal. Lakukan olahraga teratur, makanan sehat dan tambahkan serat alami.

  • Lebih banyak bergerak daripada menonton TV

Gaya hidup yang bisa memicu diabetes selanjutnya adalah kurang bergerak seperti terlalu sering menonton TV dalam jangka waktu lama. Gaya hidup seperti itu bisa menyebabkan risiko diabetes tipe 2. Malas menggunakan otot dengan cara bergerak aktif justru membuat tubuh jadi malas bergerak dan membuat kalori sulit terbakar. Sebab otot menjadi peran penting dalam pembakaran kalori dan meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan insulit dalam menyerap glukosa sehingga meringankan tekanan pada sel penyuplai kadar insulin. Kaitannya dengan menonton TV lebih dari dua jam sehari bisa menyebabkan kemungkinan diabetes sebesar 20%.

  • Berhenti merokok dan minuman alkohol

Mulailah dari sekarang untuk rajin meluangkan waktu hidup sehat seperti mencegah dan menghindari rokok dan minuman pemanis termasuk alhokol. Merokok sangat berbahaya untuk kesehatan termasuk penyebab diabetes. Perokok aktif lebih berisiko mengalami diabetes sebersar 50% dan risiko diabetesnya jauh lebih tinggi. Sementara meminum minumam yang manis dan sering bisa menambah pasokan gula berlebih dalam tubuh. Menghindari dan ganti dengan air putih jauh lebih sehat.

  • Jaga asupan makan Anda sepanjang hari

Terakhir, tips menjaga agar tidak terkena diabetes atau mengurangi dampak lebih parah bagi yang memiliki riwayat orang tua pengidap diabetes adalah tentu menghindari pola makan tak sehat dan ganti dengan memilih makanan bergizi seimbang juga teratur. Perubahan penting memilih makanan yang bisa dilakukan diantaranya adalah:

  1. Pilihkarbohidrat dari biji-bijian utuh. Pertama yang harus dipilih adalah mencoba biji-bijian utuh atau whole grain daripada biji-bijian yang sudah diproses (refined grain). Biji utuh seperti gandum terbukti bisa melindungi diri dari risiko diabetes sementara makanan tinggi karbohidrat dari proses refined grain bisa memunculkan risiko diabetes bila tidak diimbangi dengan pola sehat lainnya. Dari hasil penelitian Nurses’ Health Studies I and II, wanita yang mengkonsumsi  2-3 porsi biji-bijian utuh bisa meminimalisir risiko diabetes hingga 30%. Penelitian tersebut dilakukan pada lebih dari 160.000 wanita sehat selama 18 tahun. Didalam biji-bijian utuh terdapat kulit dan serat yang masih utuh sehingga sulit dipecah menjadi glukosa. Akibatnya peningkatan gula darah jadi rendah dan insulin jadi lebih lambat. Indek glikemiknya juga lebih rendah. Selain gandum, beras merah juga kayavitamin, mineral, dan fitokimia yang bertugas sebagai penurun risiko diabetes.
  2. Hindari minuman manis. Minuman manis bebsa glikemik yang tinggi sehingga memicu risiko diabets. Menurut Nurses’ Health Study II, wanita yang minum segela atau lebih minuman manis dalam sehari memiliki risiko diabetes tipe 2 sebanyak 83%. Minuman manis juga berhubungan dengan kenaikan berat badan.  Nurses’ Health Study II dan The Black Women’s Health Study juga menyebut jika wanita yang suka minum pemanis memiliki berat badan lebih banyak, menyebabkan peradangan kronis, naiknya  trigliserida, resistensi insulin akan meningkat dan menurunkan kolesterol baik.
  3. Pilih lemak baik daripada lemak jahat. Pilihlah lemak baik yang terbuat dari minyak nabati, kacang dan bijibijian untuk mencegah diabetes tipe 2. Lemak jahat biasanya banyak ditemukan pada minyak trans seperti margarin, fast food atau makanan siap saji. Lemak tidak jenuh ganda pada ikan juga tidak bisa melindungi Anda dari diabetes. Oleh sebab itu, pilih jenis ikan dengan kadar lemak jenuh omega 3 untuk mencegah penyakit jantung. Jadi bagi penderita diabetes memilih ikan dengan omega 3 bisa membantu mencegah serangan jantung dan kematian mendadak.
  4. Batasi daging merah dan hindari daging olahan. Terakhir, batasi daging merah. Meski diolah secara higienis, tetapi lemak pada daging merah juga bisa meningkatkan kegemukan dan kemungkinan risiko diabets. Kandungan zat besi yang tinggi daging merah bisa mengurangi efektivitas insulin dan dapat merusak sel-sel yang memproduksinya. Selain itu, natrium dan nitrit nya juga tinggi. Jadi ganti dengan daging putih dengan sumber protein lebih sehat seperti ikan, ayam, susu rendah lemak dan kacang.
0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });