Entertaiment

Bikin Miris! Ini 3 Film Mahal CGI Yang Hancur Di Pasaran

Film Mahal CGI Yang Hancur Di Pasaran

Film mahal CGI yang hancur di pasaran. Dengan jaman yang terus berkembang maka tentunya berbagai hal juga ikut berkembang di dalamnya. Tidak terkecuali dalam bidang perfilman. Bahkan bisa dibilang dengan perkembangan jaman yang ada maka juga akan membantu perkembangan dari film itu sendiri. Terutama karena perkembangan jaman tentunya akan membuat perkembangan teknologi akan member dukungan pada film tersebut. Salah satu yang paling mendapatkan perhatian akhir-akhir ini adalah penggunaan teknologi CGI pada pembuatan film. Dimana teknologi CGI sendiri juga akan memberikan efek visual yang lebih hidup, lebih dramatis dan lebih nyata. Sesuatu yang pastinya akan semakin menambah nilai estetika sekaligus daya tarik film tersebut. Dan sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa film-film yang menggunakan teknologi CGI biasanya akan bias mendapatkan keberhasilan dalam segi raihan penonton. Sesuatu yang pastinya akan membuat banyak pihak pembuat film menjadi tergoda untuk menerapkan teknologi tersebut pada film mereka. Tentunya dengan satu tujuan yang bisa dibilang tidak bisa dipungkiri lagi. Yakni agar bisa meraih keuntungan dari segi raihan penonton yang membludak. Namun nyatanya teori tersebut tidak selamanya benar. Karena nyatanya embel-embel teknologi CGI tetap tidak mampu memberikan rasa penasaran penonton untuk tertarik menontonnya. Padahal seperti yang diketahui bahwa menggunakan teknologi CGI pada sebuah film tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sehingga tentunya diharapkan memiliki penonton yang banyak. Namun sayangnya hal tersebut tidak terjadi pada semua film. Hal tersebut seperti yang dialami oleh beberapa film yang mengandalkan teknologi CGI namun gagal menarik penonton seperti berikut ini:

sponsor: cream perawatan wajah.

  1. Film Rafathar

Film Mahal CGI Yang Hancur Di Pasaran

Film pertama yang menggunakan teknologi CGI namun gagal di pasaran adalah film Rafathar. Seperti yang diketahui bahwa film ini sempat menjadi perbincangan oleh banyak orang beberapa waktu yang lalu. Hal tersebut bukan hanya semata karena film ini menggunakan dua nama besar di dunia entertainment Indonesia. Sebut saja seperti Raffi Ahmad maupun Nagita Slavina. Namun karena film ini digadang-gadang menggunakan teknologi CGI paling canggih pada film Indonesia. Sehingga tentunya banyak pihak yang berekspektasi tinggi pada film ini. Namun nyatanya ekspektasi tinggi tersebut tidak sejalan dengan raihan yang berhasil didapatkan oleh film tersebut. Dimana film tersebut berhenti pada angka 330 ribu penonton. Sesuatu yang tentunya sangat tidak cukup untuk menutupi biaya produksi dari film itu sendiri. Dimana film tersebut memakai biaya tidak kurang dari 18 miliar. Sebuah angka yang tentunya sangat mahal. Bahkan digadang-gadang, sebagai modal produksi film Indonesia hingga sejauh ini. Namun raihan jumlah penonton yang tidak sesuai ekspektasi tentunya membuat film Rafathar mendapatkan raport merah. Sedangkan untuk kegagalan tersebut, bisa dibilang memiliki banyak faktor. Dimana banyak yang percaya bahwa kegagalan tersebut tidak lepas dari jalan ceritanya yang tidak menarik dan juga tidak fokus.

  1. Film Bangkit

Film Mahal CGI Yang Hancur Di Pasaran

Ternyata nama besar actor dan modal yang besar tidak menjamin kesuksesan sebuah film. Hal tersebut seperti yang terjadi pada film Bangkit. Yang bisa dibilang adalah bukti paling nyata sekaligus paling miris. Dimana film Bangkit menggunakan nama-nama actor besar Indonesia sebagai pemeran utamanya. Sebut saja seperti Vino G. Bastian, Deva Mahendra hingga Acha Septriasa. Hal tersebut juga ditambah dengan teknologi CGI yang tidak main-main. Semua kombinasi tersebut cukup untuk membuat film itu menguras modal hingga 12 Miliar. Namun nyatanya semua hal tersebut tidak berbanding lurus dengan pendapatan yang mereka dapatkan dari penonton yang membeli tiket. Karena film tersebut hanya mampu mengumpulkan 114 ribu penonton. Jumlah penonton yang tentunya sangat jauh dari ekspektasi untuk membuat film tersebut setidaknya balik modal. Sebuah hasil yang pastinya membuat pihak pembuat film tersebut hanya bisa gigit jari. Padahal apabila ditilik lebih jauh, film Bangkit memiliki kualitas yang bagus. Baik dari segi jalan cerita, kekuatan karakter maupun kecanggihan teknologi CGI yang digunakan. Namun nyatanya hal tersebut masih belum mampu membuat para penonton Indonesia rela berbondong-bondong datang ke bioskop untuk menontonnya.

  1. Film Garuda Superhero

Film Mahal CGI Yang Hancur Di Pasaran

Bisa dibilang, film bertema superhero tengah memiliki banyak peminatnya. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya film bertema superhero yang sangat sukses menjaring banyak penonton. Sehingga tidak heran apabila kemudian banyak pihak yang ingin meniru kesuksesan film bertema superhero tersebut. Tidak terkecuali para sineas Indonesia. Hingga kemudian mereka menghadirkan sebuah film Indonesia bertema Superhero berjudul Garuda Superhero. Dan seperti film-film bergenre superhero lainnya maka tentunya film Garuda Superhero juga menggunakan teknologi CGI. Sesuatu yang pastinya membuat biaya produksi dari film tersebut terbilang tidak murah. Namun sayangnya, mimpi buruk juga harus dialami oleh film tersebut. Karena film tersebut mengalami kerugian karena tidak mampu merebut perhatian banyak penonton. Hal tersebut dapat terlihat dari film tersebut yang hanya mampu mengumpulkan 24 ribu penonton.

Ketiga film yang telah dijelaskan diatas tentunya menjadi bukti nyata bahwa kecanggihan teknologi tidak menjamin kesuksesan. Karena bisa dibilang kesuksesan sebuah film mengundang perhatian banyak penonton ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu faktor utamanya adalah kekuatan cerita.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });