Tips & Trik Parent

Bayi Terlahir Prematur, Begini Cara Merawat Dengan Metode Kangguru

Bayi Terlahir Prematur, Begini Cara Merawat Dengan Metode Kangguru

Cara merawat bayi prematur dengan metode kangguruAnak adalah sebuah anuegrah yang harus dijaga dan dirawat sebaik mungkin oleh kedua orangtuanya. Kelahiran seorang anak sudah menjadi sesuatu yang menggembirakan, terlebih jika buah hati terlahir dalam keadaan sehat. Dilain hal, ada juga bayi yang terlahir sebelum sembilan bulan sehingga lebih sering disebut dengan bayi lahir prematur. Kondisi seperti ini tentunya membuat bayi prematur membutuhkan perawatan khusus dan serius. Dan salah perawatan adalah dengan menggunakan metode kangguru. Seperti apakah metode tersebut dan apa dampaknya bagi kesehatan bayi? Berikut dijelaskan lebih detail seputar metode kangguru, cara terbaik merawat bayi yang terlahir prematur.

Bayi Terlahir Prematur, Begini Cara Merawat Dengan Metode Kangguru

Sponsor: cream pemutih wajah

Manfaat metode kangguru dalam merawat bayi prematur

Secara umum perawatan bayi prematur tentu sangat berbeda dengan bayi normal. Selama 2 tahun di awal kehidupannya, bayi preamtr membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini dikarenakan bobot sang bayi yang kurang dari bobot normal (3 kg) atau hanya 1,4 kg saja. Meskipun begitu, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Metode kangguru ini mengajarkan kepada para ibu dengan kasus sama tentang cara merawat buah hati.

Menurut penelitian, manfaat metode kangguru ini dapat mengurangi angka kematian bayi prematur. Manfaat lainnya secara nyata terbukti efektif mengontrol suhu bayi, mengurangi infeksi, meningkatkan pemberian ASI, dan meningkatkan tumbuh kembang bayi sekaligus membangun ikatan antara ibu dan bayi.

Cara merawat bayi prematur

1. Menggendong bayi dengan cara khusus

Metode kangguru atau PMK merupakan cara dimana tubuh sang bayi dimasukkan kedalam baju Anda. Selama perawatan, bayi juga bisa digendong menggunakan gendongan khusus yang memungkinkan tubuh bayi dan tubuh sang ibu bisa saling bersentuhan. Cara melakukannya harus dengan teliti supaya bayi bisa mendapatkan posisi tepat dan nyaman untuknya.

Langkah ini membuat kulit bayi akan bersentuhan langsung dengan kulit sang ibu. Tujuan dari metode ini adalah membuat sang bayi juga akan mengenali aroma tubuh, irama pernafasan, dan suhu tubuh sang ibu sehingga dirinya akan merasa hangat. Untuk dapat melakukan teknik ini, konsultasi dengan dokter bisa dilakukan terlebih jika bayi telah melakukan perawatan di rumah sakit. Tentunya harus menunggu hingga kesehatan bayi stabil dan bisa digendong dengan aman.

2. Memastikan bayi tidur dalam posisi terlentang

Setelah menggendong sang bayi, usahakan meletakkan pada posisi senyaman dan seaman mungkin. Salah satunya dengan memastikan posisi bayi saat tidur adalah terlentang. Tujuannya agar menghindari terjadinya sindrom kematian mendadak. Sindrom ini sering terjadi pada bayi yang terlahir prematur karena ia lebih rentan dibanding bayi yang terlahir normal. Bayi prematur lebih sering terbangun di malam hari hingga 6 bulan berikutnya. Bayi prematur hanya memiliki frekuensi tidur lebih banyak tetapi durasi tidurnya cukup singkat sehingga sang ibu harus lebih terlatih dan rajin menidurkan bayi ketika ia terbangun.

3. Jauhkan bayi dari orang yang sakit

Jika dirumah ada salah satu anggota yang sedang sakit atau orang yang menjenguk, maka lebih baik jangan dekatkan bayi dengannya. Karena orang yang sakit bisa saja menularkan virus dan itu sangat berisiko pada bayi prematur. Virus atau bakteri bisa saja mengakibatkan dampak buruk pada bayi jika terpapar. Bukan hanya itu, usahakan untuk menghindari paparan asap rokok, asap kendaraan, asap pembakaran atau polusi udara lainnya. Bayi yang terlahir prematur memiliki paru-paru yang belum sempurna sehingga membuatnya lebih rentan mengalami gangguan pernafasan. Hindari hal-hal ini hingga usia bayi mencapai dua tahun.

4. Berikan bayi vaksin dan imunisasi sesuai jadwal

Sama seperti bayi normal, bayi prematur juga membutuhkan vaksin dan imunisasi. Pemberian vaksin dan imunisasi pada dasarnya memiliki jadwal yang sama hanya saja bedanya terletak pada pemberian jenis vaksin. Misalnya pada bayi prematur lebih utama diberi suntikan vaksin hepatitis B. Selanjutnya, saat usia bayi menginjak 6 bulan maka ia disarankan oleh dokter untuk diberi vaksin flu supaya terhindar dari paparan virus penyebab flu. Mintalah pendapat tentang jadwal kapan dan apa imunisasi yang harus diberikan pada bayi.

5. Jangan lupa jadwa pemberian ASI

Usia paling umum ibu memberikan ASI esklusif untuk bayi adalah 8-10 kali dalam sehari dengan jeda tidak lebih dari 4 jam. Jika memberikan ASI dengan jeda yang terlalu lama maka bisa menyebabkan tubuh sang bayi mengalami dehidrasi. Untuk itu cukupilah kebutuhan cairan tubuh bayi dengan memberikan ia ASI secara rutin. Bayi juga biasanya akan pipis sebanyak 6-8 kali sehari. Jadi tak perlu panik dan khawatir. Sang ibu harus menjaga berat badan bayi dengan memberikan ASI. Atau jika tubuh bayi sudah bisa menerima makanan padat, ibu bisa memberikan pada bayi saat usianya 4-6 bulan, tentunya didampingi dengan berkonsultasi kepada dokter.

6. Jaga selalu kesehatan diri sang ibu

Dalam hal merawat dan mengurus bayi prematur memang butuh banyak energi dan perjuangan yang begitu melelahkan. Dibandingkan merawat bayi normal, bayi terlahir kurang normal ini memang sangat rentan oleh berbagai hal termasuk masalah kesehatan. Jadi selain menyelamatkan kesehatan sang bayi, ibu juga harus memiliki fisik yang sehat supaya bisa mengurus bayi dengan baik. Jika tak bisa melakukannya seorang diri, maka mintalah bantuan pada orang lain. Paling penting adalah seringlah berkonsultasi dengan dokter atau bidan supaya perkembangan bayi prematur dapat terpantau. Metode ini lebih utama dilakuakn secara terus menerus dan bertahap supaya kondisi bayi bisa stabil.

Selama melaksanakan metode kangguru, dibutuhkan cukup persiapan mulai dari posisi, cara membersi ASI hingga kebersihan bayi dan ibu. Semoga bermanfaat!

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });