Gosip

Amankah Membungkus Makanan Panas Dengan Plastik?

Amankah Membungkus Makanan Panas Dengan Plastik?

Makanan yang sering dijajakan baik dipinggir jalan maupun di rumah makan banyak yang menggunakan plastik sebagai pembungkusnya. Plastik pembungkus atau istilahnya kresek banyak dipilih karena lebih kuat, praktis, serta berharga jauh lebih murah jika dibandingkan dengan pembungkus makanan yang menggunakan kertas. Plastik dapat membungkus segala jenis makanan bahkan makanan yang masih panas. Akan tetapi amankah membungkus makanan panas dengan plastik? Jawabannya adalah “tidak aman” mengapa bisa terjadi demikian berikut ini penjelasannya.

Sponsor: dr rochelle skin expert

Kandungan Zat Kimia pada Plastik:

Tidak dipungkiri lagi plastik merupakan hasil olahan minyak bumi yang diolah dengan campuran beberapa jenis bahan kimia lainnya sehingga mampu diubah menjadi plastik sedemikian rupa. Bahan kimiawi yang terdapat pada plastik akan bereaksi dan bercampur dengan makanan apabila terkena suhu yang sangat panas. Bahan-bahan kimia berbahaya yang terdapat di dalam plastik diantaranya adalah adipate, phthalate, dan bisphenol-A (BPA). Bahan kimia tersebut akan terlepas dari plastik apabila terkena papaan suhu yang sangat panas dari makanan yang dibungkusnya. Dari hasil bahan kimia dari plastik tersebut nantinya akan berpindah ke dalam makanan dan tercampur.

Sebuah temuan berhasil diungkap oleh para dokter di sebuah rumah sakit bernama King George Government Hospital (KGH), dimana ada peningkatan kasus pasien yang terkena kanker ginjal, kanker tenggorokan, dan kemandulan akibat tubuh terkontaminasi zat berbahaya. Oleh para dokter mengungkap jika pasien tersebut sering mengkonsumsi minuman teh, susu, kopi, nasi dan kari yang dimasukkan dalam wadah plastik sehingga terkontaminasi zat berbahaya. Bahkan jika dilakukan dalam jangka waktu lama maka akan berisiko mengalami gangguan kesehatan yang cukup berat. Selain bahan berbahaya yang sudah disebutka diatas, kandungan kimia yang tak seharusnya dikonsumsi yaitu polietilen, polivinil klorida, dan polistiren yang ternyata justru ada pada campuran bahan plastik.

Jika sudah mengerti bahan kimia lalu seperti apa gangguan akut yang disebabkan oleh kontaminasi makanan terhadap zat pada plastik untuk tubuh. Berikut ini bahaya yang sering ditemukan apabila sering memasukkan makanan atau minuman panas pada wadah atau plastik.

  • Gangguan Janin

Zat kimia dari plastik yang bercampur pada makanan dapat mengaibatkan gangguan pada janin. Hal ini terjadi karena asupan makanan dari ibu hamil untuk janin yang ada dalam kandungannya bercampur zat kimia berbahay sehingga mengakibatkan pertumbuhan janin menjadi kurang optimal karena mengalami gangguan.

  • Menyebabkan Obesitas atau Kegemukan

Bahaya zat kimia pada plasti apabila masuk dalam tubuh akan menyebabkan seseorang mengalami kegemukan atau istilah medisnya obesitas. Hal inilah yang diperkuat oleh para peneliti dengan temuan yang dibahas dalam jurnal Environmental Health Perspectives dimana ada bahan kimia yang digunakan pada plastik seperti bisphenol A diglisidil eter merupakan zat berbahaya yang bisa menimbulkan kumpulan sel induk menjadi sel lemak. Jika sel tersebut terus berkembang maka akan sangat memungkinkan bagi Anda untuk menyimpang banyak kalori sehingga menyebabkan risiko obesitas.

  • Mengganggu Hormon Reproduksi Pria

Bahaya yang berikutnya adalah mengganggu hormon reproduksi pada kaum pria. Bagi pria yang suka mengkonsumsi makanan yang telah terkontaminasi zat kimia dari plastik juga dapat menyebabkan gangguan pada hormon reproduksinya dan beresiko menyebabkan kemandulan. Hal ini terjadi karena zat phthalate yang terdapat pada plastik akan mengganggu hormon reproduksi serta mengakibatkan jumlah sperma lebih sedikit dan kurang berkualitas sehingga beresiko mengalami kemandulan.

  • Menyebabkan Kerusakan Organ Dalam

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa zat kimia pada plastik yang bercampiur dengan makanan juga mengakibatkan kerusakan organ dalam manusia. Organ dalam seperti jantung, paru, hati, dan lainnya akan sangat sensitif terhadap berbagai zat kimia berbahaya termasuk juga zat kimia yang terdapat pada plastik.

  • Menyebabkan Kanker

Zat kimia pada plastik juga merupakan salah satu zat yang dapat menyebabkan kanker. Kandungan Bisphenol-A (BSA) adalah pemicu utama tumbuhnya sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan BSA sangat menyerupai hormon estrogen yaitu sebuah hormon yang sering kali menyebabkan kanker. Jenis kanker yang sering ditimbulkan oleh hormon ini adalah kanker payudara.

Cara Aman Membungkus Makanan:

Setelah kita mengetahui beberapa penyakit serta bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan plastik pada makanan, sekarang saatnya mengetahui bagaimana cara aman untuk membungkus makanan Anda. Meski dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa bebas dari penggunaan wadah platik atau kresek, namun setidaknya ada cara untuk meminimalisir penggunaan plastik didalam kehidupan kita. Cara yang bisa dilakukan pertama adalah meghindari pemakaian plastika saat sedang memanaskan makanan baik itu saat memakai oven atau sebagainya. Terlebih jika plastik yang dipakai berbahan PVC atau PS. Dan lebih utama gunakan jenis kemasan dengan Food Grade khusus yang dibuat untuk bisa dimasukkan pada oven atau pemanas. Cara kedua adalah menghindari konsumsi minuman atau makanan cepat saji atau kaleng dan beralih pada makanan olahahan segar yang dibuat sendiri di rumah. Sebab mengapa? Kebanyakan makanan dalam kemasan lebih besar memberikan kontaminasi pada makanan di dalamnya. Cara berikutnya adalah dengan mencegah atau menghindari membungkus makanan dengan plastik recycle atau daur ulang misalnya kresek hitam. Pilih kresek atau platik pembungkus yang berkualitas bagus dan tidak berbau menyengat.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });