Motivation

Pentingnya Coping Skill Sebagai Cara Mengatasi Masalah

Pentingnya Coping Skill Sebagai Cara Mengatasi Masalah

Pernah mendengar apa itu coping skill? Jika mungkin Anda belum pernah mengetahui istilah kemampuan untuk mengatasi sebuah permasalah atau istilahnya problem solve. Coping skill memang identik dengan kemampuan kita dalam mengatasi gangguan stress yang bisa merugikan dan berdampak negatif pada kesehatan mental dan kehidupan sehari-hari.

Sponsor: produk pemutih wajah

Stress dan kecemasan adlaah hal yang tak mudah begitu saja dilepaskan dari kehidupan Anda. Dan pentingnya coping skill sebagai cara mengatasi masalah merupakan salah satu dari sekian banyak cara problem solve. Lalu seperti apakah coping skill ini mampu membuat hidup kita bahagia?

Istilah coping skill dalam kehidupan kita?

Coping skill adalah sebuah pola pikir atau perilaku yang bisa meningkatkan kemampuan beradaptasi bagi seseorang. Kemampuan yang didasari atas asas ini adalah kepercayaan, problem solve, sosialisasi, menjada kesehatan hingga teguhnya menjaga komitme. Dalam dunia nyata coping skill dipandang sebagai cara kita dalam menghadapi stess dan mendorong agar kita terus maju menggapai tujuan hidup. Selain itu, kesehatan mental umumnya dipengaruhi 3 faktor utama yakni genetik, stress dan coping skill. Faktor stress dan genetik adalah kondisi yang cukup sulit untuk dikendalikan sementara coping skill adalah karakter yang bisa dipelajari sekaligus diterapkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, coping skill berguna untuk mengenali masalah apa yang sedang terjadi dengan cara mengurangi tingkat stess misalnya bersantai atau melakukan pekerjaan. Semakin berkurangnya tingkat stress maka semakin mudah kita berfikir jernis sehingga mampu mengatasi masalah dengan efektif dan hidup akan lebih sehat. Seperti kita ketahui, masalah mental akibat stress akhirnya akan berdampak sosial dan kesehatan. Jadi itulahn pentingnya penguasaan coping skill supaya kesehatan tidak berujung komplikasi.

Cara menerapkan coping skill di kehidupan sehari-hari adalah?

Coping skill tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik namun juga mental. Tak hanya untuk para individu rumahan tetapi juga para pekerja kantor atau mereka yang memiliki segudang aktifitas padat. Bahkan seorang yang setiap harinya hanya duduk di depan layar komputer untuk mengerjakan tugas juga rentang mengalami stress. Berikut strategi coping skill yang bisa dilakukann. Namun, tingkat kesuksesannya berbeda tergantung individu, jenis serta sumber stress. Berikut disajikan dua kategori coping skill yang bisa Anda pelajari.

  • Emotion-focused coping

Strategi pertama adalah emotion-focused coping yakni strategi yang mengandalkan fokus pada emosional. Caranya dengan mengurangi respon emosi yang negatif yang bisa memicu stress seperti perasaan malu, berduka, ketakutan, cemas atau frustasi. Strategi ini bertugas untuk mengatasi masalah yang bersumber sari luar kendali seseorang. Cara melakukan dengan mengaligkan fokus serta perhatian dari sumber masalah yakni dengan menuliskan masalah, curhat, meditasi atau berdoa. Namun sayangnya, banyak orang yang senang menunda untuk mengatasi sumber masalah jika melakukan strategi ini.  Oleh sebab itu, cara ini cukup tidak efektif menatasi masalah dalam jangka panjang dan justru berbahaya jika tak mereka yang mengalami stress tidak segera mendapat penanganan. Dampaknya bisa ke financial, kesehatan hingga pekerjaan. Tak hanya itu strategi ini hanya bersifat destruktif yakni bisa menambah masalah atau stress. Hasilnya, mereka yang merasa sudah frustasi atau pustus asa akan mencari hal yang membuatnya tenang seperti alkohol, narkoba, merokok, binge eating atau bermain game berjam-jam hingga mengurangi produktifitas kerja.

  • Problem-focused coping

Hampir sama dengan strategi sebelumnya yaitu mengandalkan fokus pada tingkat stress. Hanya saja bedanya problem focused coping ini menyelesaikan akar dari masalah penyebab stress. Strategi ini hanya bisa diterapkan dari sumber stress yang berasal dari tekanan atau pekerjaan yang tertuju pada tujuan. Contoh situasi yang dapat diselesaikan dengan strategi ini yakni perasaan sedih atau frustasi karena kehilangan seseorang atau padatnya jadwal kerja. Tiga hal yang bisa diterapkan pada metode ini yaitu mengacu pada pemecahan masalah, manajemen waktu serta dukungan sosial. Strategi ini dianggap efektif namun tidak semua orang bisa menerapkannya. Butuh latihan ditambah optimis untuk mengendalikan masalah.

Bagaimana cara melatih coping skills?

Seperti kita ketahui, mengatasi masalah harus dimulai dari tekat diri sendiri. Berikut cara yang bisa Anda tempuh untuk mengatasi masalah secara lebih efisien.

  • Berpikir positif. Pandai melihat sesuatu terutama masalah dengan lebih positif. Cara tersebut adalah langkah awa menghindari komplikasi lebih lanjut. Anda bisa mendapatkannya dari pengalaman atau belajar.
  • Berusaha tenang. Mulailah untuk berusaha lebih tenang saat mengambil tindakan atau keputusan terutama saat merasakan reaksi stess. Lakukan cara ini dimulai dari awal Anda merasakan gejala tak menyenangkan. Tenagkan diri sebelum benar-benar mengambil tindakan.
  • Menerima diri sendiri dan orang lain. Penting untuk kita memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan juga orang lain. Sebab tak ada orang yang lebih sempurna di dunia ini.
  • Mempelajari kesalahan. Pahami bahwa selain orang lain, diri kita pun pasti pernah mengalami kesalahan. Namun cara untuk mengatasi kesalahan adalah berusaha memperbaikinya dengan cara membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan.
  • Objektif dan komunikasi. Mulailah untuk berfikir tentang masakah apa yang sebenarnya terjadi dengan mengesampingkan stress atau tekanan. Untuk itu, Anda membutuhkan komunikasi untuk membantu meredam emosi, atau pendapat negatif.
  • Jalin hubungan baik dengan orang lain dan kendalikan diri. Dukungan sosial adalah hal yang sangat Anda butuhkan disaat masalah mulai muncul. Jadi, bangun dengan mencari teman yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Terakhir, konsisten agar tujuan untuk hidup lebih positif dapat tercapai.
0
0%
like
0
0%
love
1
100%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });