Relationship

Komunikasi Suami Istri Dalam Menghadapi Masalah

Bagi seseorang yang sudah menikah, pastinya akan menghadapi banyak hal, baik itu kebahagiaaan maupun masalah. Kesemuanya itu akan mempengaruhi pasang surut hubungan antara dua insan yang telah berkomitmen untuk menjadi satu dalam ikatan pernikahan. Tidak ada satu orang pun yang menginginkan adanya kegagalan dalam membina rumah tangga. Namun ketika masalah kemudian tiba-tiba datang, suami istri hendaknya harus siap dengan usaha menyelesaikan bukan hanya menyalahkan atau mencari sebab permasalahan. Untuk itu, diperlukan sekali komunikasi suami istri yang intensif dan kondusif dalam segala hal, sebagai salah satu cara untuk mengatasi banyak hal yang menerpa kehidupan bahtera rumah tangga.

komunikasi suami istri

Komunikasi dalam rumah tangga akan turut menyumbang kebahagiaan dalam keluarga. Ketika masalah datang, jangan sampai suami atau istri hanya diam tanpa berkomunikasi yang maksimal, atau melimpahkan kepada pihak istri atau suami saja dalam menyelesaikannya. Jika demikian, masalah rumah tangga akan bisa saja meledak sewaktu-waktu karena bertambahnya tumpukan beban yang besar yang siap menghancurkan hubungan pernikahan. Dalam berkomunikasi menyelesaikan masalah juga perlu dihindari pembicaraan yang menimbulkan pertengkaran, karena berkomunikasi yang efektif adalah meminimalkan terjadinya salah paham dan hanya menimbulkan perang mulut saja. Untuk melakukan komunikasi bagi suami istri jika mengalami suatu permasalahan, dapat dilakukan dengan hal-hal berikut:

  1. Menentukan waktu bicara yang tepat

Waktu pembicaraan masalah yang tepat berpengaruh terhadap hasil pemecahan masalah. Ketika ingin membicarakan masalah, hendaknya antara suami dan istri berada pada kondisi tenang agar tidak mudah terpancing emosi. Saat kondisi tenang saja, bisa saja kemungkinan terjadi kemarahan, apalagi jika ditambah kondisi capek atau lapar, malah akan memancing suasana semakin keruh. Pilihlah kondisi dimana kedua pihak berada dalam kondisi nyaman dan tenang agar bisa membicarakan masalah lebih fokus terhadap solusi permasalahan. Jika pembicaraan masalah tidak bisa selesai atau tidak mungkin dilanjutkan waktu itu, maka bicarakan kepada pasangan dengan penuh rasa hormat untuk memintanya membicarakan di lain waktu. Sebaliknya, di pihak pasangan lain, hendaknya bisa menghargai kesepakatan pembicaraan di lain waktu untuk memberikan rasa kepercayaan kepada pasangan dalam menyelesaikan masalah yang ada.

  1. Berkomunikasi dengan jujur

Komunikasi yang baik antara suami istri dan anggota keluarga yang lain adalah dilakukan dengan penuh kejujuran dan keterbukaan. Keluarga adalah tempat seseorang tumbuh dan berawal, sehingga suami istri yang berperan sebagai orang tua bagi anak-anaknya harusnya memberikan keteladanan tentang kejujuran. Sedari awal, kejujuran merupakan poin penting dalam membina hubungan pernikahan agar bisa langgeng. Bicarakan masalah dengan jelas apa saja yang menjadi uneg-uneg hati serta bagaimana perasaan yang sedang dialami. Hindari untuk menyimpan perasaan sendiri, karena bukan menjadi solusi. Menggambarkan perasaan juga harus dilakukan dengan kalimat yang jelas dan tenang, bukan dilampiaskan dengan kemarahan.

  1. Mau saling mendengarkan

Komunikasi akan semakin efektif jika didukung dengan adanya kemauan untuk saling mendengarkan antara suami istri. Pihak istri hendaknya memberikan kesempatan kepada suami untuk berbicara, dan istri bersedia mendengarkannya. Begitu pula sebaliknya, ketika istri berbicara, suami harus mendengarkan dengan seksama. Ikatan suami istri itu adalah satu kesatuan. Anggaplah bahwa lawan bicara yang diajak menyelesaikan masalah bisa merasakan posisi seperti yang dirasakan orang yang berbicara di depannya. Ppenting pula membicarakan masalah dengan fokus tidak terganggu kegiatan yang lain, seperti bermain HP, atau menonton televisi. Hal ini dilakukan agar konsentrasi mendengarkan pasangan sebagai lawan bicara bisa maksimal dan lebih menghargai perasaannya.

  1. Bertujuan pada pembahasan solusi masalah

Sedari awal perlu ditetapkan dalam hati sebagai komitmen oleh pihak suami dan istri bahwa dalam melakukan komunikasi bertujan utama untuk mencarai solusi. Komunikasi suami istri setelah didapatkan solusi harus dialkukan dengan tanggung jawab oleh keduanya, dan hindari pula untuk mengungkit permasalahan kembali. penting untuk diingat bahwa tujuan mencari jalan keluar permasalahan adalah untuk melegakan pasangan dan diri sendiri, sehingga kehidupan suami istri semakin harmonis dan bahagia.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });