Tips & Trik Parent

Trik Lindungi Anak Dari Intoleransi

Beberapa waktu ini, isu intoleransi menjadi salah satu isu yang menghangat di Indonesia. Banyak sekali gerakan yang disebut intoleran dibahas setiap hari sehingga tema intoleransi dalam masyarakat menjadi trending topic yang dibahas di berbagai forum. Memang, dampak gerakan intoleransi ini pada dasarnya berbahaya, terutama untuk keamanan di masyarakat. Gerakan-gerakan ini akan berpotensi untuk mencuci otak masyarakat dan membuat kekacauan dengan beragam sebab. Nah, sebagai orang tua yang masih memiliki anak kecil, tentu Anda harus mewaspadai pengaruh buruk dari gerakan ini. Anda tentu harus melindungi anak Anda agar tidak terkena bibit-bibit intoleransi sejak dini. Berikut kita akan membahas tentang beberapa trik lindungi anak dari intoleransi yang bisa Anda lakukan sejak dini. Simak beberapa ulasan singkat mengenai hal tersebut di bawah ini.

Trik Lindungi Anak Bibit Intoleransi.2

Sponsor : pemutih wajah

  1. Mengawasi pergaulan anak

Salah satu trik yang sangat bagus dan tepat untuk Anda lakukan guna mencegah timbulnya bibit-bibit intoleransi pada anak Anda adalah dengan mengawasi pergaulan mereka. Ya, pergaulan anak merupakan salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan karena akan sangat berpengaruh pada sikap dan pola perilaku keseharian anak. Jika anak cenderung bergaul dengan sebuah komunitas yang menyebarkan hal-hal yang menurut Anda tidak bagus, maka sudah sebaiknya Anda menasihatinya dan mengajaknya untuk meninggalkan komunitas tersebut. Tidak jarang, kurangnya anak mengerti dalam pergaulan yang terjadi di masyarakat membuat anak Anda menjadi lebih mudah terbawa arus dan mengikuti gerakan-gerakan yang berpotensi untuk membuat tindakan intoleransi kepada masyarakat lainnya.

  1. Membatasi tontonan anak

Selain mengawasi bagaimana pergaulan anak Anda, salah satu cara lain yang juga cukup penting untuk Anda lakukan dengan membatasi apa yang ditonton oleh anak Anda. Tontonan yang biasa anak Anda lihat secara tidak langsung juga akan mempengaruhi pola pikir dan pola sikap anak Anda dalam kesehariannya. Sebagai contoh, misalnya anak Anda gemar menonton siaran sepak bola. Secara tidak langsung, maka ia cenderung akan lebih suka membicarakan beragam hal tentang sepak bola dan mengaplikasikannya ada kesehariannya, seperti sering menendang benda, dan lainnya. Nah, bandingkan jika apa yang ditonton oleh anak Anda merupakan konten yang berisi tentang hal-hal intoleransi. Tentu akan sangat berbahaya, bukan? Anda harus selalu mencari tahu apa yang anak Anda lihat setiap hari untuk mencegah dari hal-hal yang tidak Anda inginkan.

  1. Mengawasi bacaan anak

Memiliki anak yang suka membaca tentu merupakan salah satu kebanggaan bagi orang tua. Ya, anak yang senang membaca identik dengan anak yang rajin dan berwawasan luas. Disadari atau tidak, dewasa ini, kemauan membaca anak-anak sudah sangat kritis. Anak cenderung gemar bermain daripada membaca. Namun, memiliki anak yang gemar membaca juga menjadi kewaspadaan tersendiri bagi Anda. Dalam hal ini, Anda wajib mengetahui apa yang menjadi bacaan utama dari anak Anda. Bacaan akan sangat mempengaruhi pola pikir anak Anda karena anak cenderung meniru sesuatu dari apa yang ia baca. Oleh karena itu, jangan biarkan anak Anda membaca beberapa tulisan yang provokatif dan mengarah pada tindakan intoleran yang bisa merugikan dirinya sendiri serta keluarganya.

  1. Mendekatkan diri dengan anak

Salah satu penyebab kenapa anak bisa didoktrin dan mengikuti beberapa gerakan intoleran adalah kurangnya kedekatan dengan orang tua. Anak yang tidak mendapatkan perhatian yang baik dari orang tua cenderung akan mencari tempat yang nyaman dimana ia bisa mengekspresikan apa yang ia inginkan dan mendapatkan perlakukan yang baik sebagaimana yang ia harapkan. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa anak Anda akan terkena bibit intoleransi yang dibawa oleh kelompok tententu. Oleh karena itu, dekatkanlah hubungan Anda dengan anak Anda. Cobalah untuk bersikap terbuka dengan anak Anda dan menjadi partner diskusi yang baik. Dengan hubungan yang dekat, tentu anak Anda akan merasa dekat dengan orang tua dan mempercayakan semuanya pada Anda sehingga bibit intoleransi dapat dicegah sejak dini.

  1. Mengarahkan anak pada cita-cita

Bibit intoleransi juga bisa muncul dikarenakan anak tidak memiliki kesibukan yang khusus untuk dilakukan. Dengan tidak memiliki kesibukann khusus ini, anak akan cenderung lebih mudah mengikuti beragam hal yang ada sehingga dapat dimasuki oleh bibit intoleran tersebut. Sebagai solusi, dalam hal ini, peran orang tua tentu sangat besar. Orang tua sebaiknya mengarahkan anak dengan memberikannya kesibukan yang khusus, seperti misalnya mengikuti bela diri, mengikuti pelatihan desain, dan lainnya. Hal ini semata-mata memberikan ruang khusus pada anak untuk menggapai cita-citanya. Dengan adanya kesibukan ini, tentu anak akan terfokus untuk melakukan hal yang ia sukai sekaligus dapat menjauhkannya dari bibir intoleransi yang mengancam di kehidupan bermasyarakat.

Adanya banyak kasus intoleransi yang kini marak terjadi memang mengundang keprihatinan. Oleh karena itu, perlu peran aktif orang tua untuk membendung hal ini dari anak-anak. Lakukan beberapa hal tersebut di atas sebagai langkah pencegahan agar anak Anda terbebas dari bibit intoleransi yang bisa merugikan keluarga di masyarakat. Membuat anak jauh dari sifat intoleransi juga berdampak bagi perkembangan emosional sang anak tersebut. Anak akan terhindar dari hal-hal yang berbahaya hingga membangkang pada orang tua.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });